Apa yang diucapkan Nicke itu, sama saja bahwa sebenarnya memang ada niat untuk menghapus BBM rakyat ini. Entah apa yang ada di kepala Nicke dan Pertamina termasuk Komutnya, mereka hanya melihat dirinya sendiri, tak melihat betapa rakyat Indonesia sangat kesusahan.Â
Coba apa yang diungkap oleh Nicke selanjutnya, kita akan teruskan program yang mendorong masyarakat untuk menggunakan BBM yang ramah lingkungan dan mendorong produk yang lebih bagus.
Selain itu, terkait penyederhanaan produk tersebut, Nicke juga bilang, Pertamina sedang berkoordinasi dengan Pemerintah dan akan simplikasi produk, karena jumlah produk ini nanti akan memudahkan distribusi dan dengan harga yang lebih affordable. Luar biasa ibu ini.
Siapa rakyat yang tidak setuju dengan lingkungan yang bersih? Tapi, untuk kondisi sekarang, rakyat saja masih lebih berpikir lebih baik meninggal karena terkena virus corona, dari pada meninggal karena kelaparan, karena berdiam diri di rumah, ikuti aturan PSBB, namun tidak ada yang menjamin makannya. Bantuan pun masih banyak sekali rakyat tak merasakannya.
Nicke ini mau udara yang bersih, tapi rakyat tambah susah. Untuk apa udara bersih  tapi rakyat juga meninggal karena sengsara dan menderita?
Jadi, baiknya Nicke ini merasakan jadi rakyat jelata, jadi omongannya tidak sekadar omongan seolah rakyat Indonesia sudah seperti dia.
Ke mana Ahok atas kondisi ini. Yang pasti, bila benar BBM sesuai kantong rakyat dihapus oleh Pertamina, maka Ahok pun setali tiga uang akan kembali turut menyengsarakan rakyat di bawah pemerintahan rezim ini.
Perlu rakyat ketahui, sejak 2018 juga sudah diwartakan bahwa Pertamina sebenarnya rugi besar karena memproduksi solar dan premium yang bersubsidi. Jadi, siap-siap saja rakyat susah lagi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H