Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, bahwa kabar tersebut tidak benar, dan Pertamina masih menyalurkan kedua BBM tersebut karena premium itu adalah BBM penugasan. Dan, pertalite juga tidak (dihapuskan) kita masih menyalurkan.
Posisi pertamina tidak untuk menghapuskan tapi kita mengedukasi masyarakat untuk dapat menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan, yang lebih berkualitas, kata Fajriyah saat dihubungi Merdeka.com, Kamis (18/6).
Faktanya, hingga sekarang Pertamina masih menyalurkan BBM jenis Premium sebagaimana penugasan yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 Tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.
Bila benar demikian, mengapa beredar berita bahwa BBM premium dan pertalite akan dihapus?
Dari informasi yang berkembang, berita tersebut berawal atas pertanyaan peserta Webinar Rakyat Merdeka yang menanggapi rencana penyederhanaan produk kepada Direktur Utama Pertamina.Â
Dari pertanyaan, akhirnya tercetus isu apakah Pertamina akan melakukan penghapusan Premium, Solar dan Pertalite yang dinilai tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Np 20 Tahun 2017?
Karenanya, Direkur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan mengenai filosofi penyederhanaan produk di mana sesuai regulasi Pemerintah dan kesepakatan dunia tentang lingkungan, seluruh negara harus berupaya menjaga ambang batas emisi karbon dan polusi udara dengan standar BBM minimal RON 91 dan CN minimal 51.
Dijelaskan pula bahwa Nicke tidak pernah berbicara soal mau menghapuskan. Tidak ada kalimat bahwa akan menghapuskan. Nicke hanya mengatakan bahwa memang ada aturan dari KLHK yang terkait dengan pengendalian polusi udara, emisi dan sebagainya dan kini masih ada beberapa jenis BBM yang belum sesuai dengan aturan KLHK.
Untuk itu, Pertamina akan terus mengedukasi dan mendorong masyarakat untuk menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan dan sesuai ketentuan KLHK. Pertamina akan memprioritaskan produk-produk yang ramah lingkungan. Apalagi tentu juga kita telah merasakan di masa PSBB langit lebih biru dan udara lebih baik.Â
Memang dari penjelasan Nicke, tersirat bahwa ada upaya Pertamina untuk lebih memprioritaskan produk BBM yang ramah lingkungan dan membandingkan masa PSBB langit lebih biru.
Kata lainnya, memang tersirat ada upaya dan dorongan dari Pertamina untuk tidak lagi memprioritaskan produk premium, pertalite, dan solar yang lebih ramah dengan kantong rakyat.