Pemimpin saya adalah diri saya sendiri, pemimpin kita adalah yang diamanati dan percayai.
(Supartono JW.02052020)
Bila mengacu pada Surat Keputusan Presiden RI No. 305 Tahun 1959 tertanggal 28 November 1959 tentang penetapan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), maka hari ini adalah peringatan Hardiknas ke-61 di Indonesia.Â
Bila berangkat dari hari kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, maka sejarah pendidikan di Indonesia sudah terjadi selama kurun waktu 75 tahun.Â
Lalu, bila berdasarkan zaman kerajaan-kerajaan  dan zaman penjajahan Indonesia dari tangan musuh, sudah berabad-abad, proses pendidikan di Indonesia terjadi?Â
Namun karena Hardiknas diperingati sejak ditetapkan tahun 1959 dan menggunakan tanggal  2 Mei, bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hajar Dewantara, maka tolok ukurnya itulah yang saya pilih.Â
Pertanyaannya, hingga 2 Mei 2020 ini, prestasi apa yang telah dicapai dari ranah pendidikan ini? Lalu, mau dari sudut pandang manakah akan kita ukur hasil pendidikan di Indonesia?Â
Apakah akan kita ukur semisal dari sudah berapa banyak jumlah sekolah formal (negeri/swasta) dari semua tataran di Indonesia? Atau sudah berapa banyak kampus (negeri/swasta) berdiri di Indonesia?Â
Atau sudah berapa banyak jabatan profesor di Indonesia, berapa gelar doktor (S3), berapa gelar megister (S2), berapa gelar sarjana (S1), berapa gelar diploma (D4/D3/D2/D1), berapa jumlah lulusan SMA, SMP, SD? Sudah berapa banyak Kurikulum Pendidikan Indonesia lahir dan terus mentradisi bongkar pasang atau berganti?Â
Berapa banyak menteri yang telah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudaayaan, hingga kini dijabat Nadiem? Berapa persen, masyarakat Indonesia yang telah terdidik dibandingkan yang tidak terdidik/tidak sekolah/putus sekolah?Â
Berikutnya, kira-kira, apakah semua yang telah terdidik di negara ini, dapat meneladani sosok Ki Hajar Dewantara yang dijadikan panutan pendidikan di Indonesia?Â