Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ingat Tetuko Mandas Kreari, di Benua Eropa Negara Atur Nama Anak

28 April 2020   00:10 Diperbarui: 28 April 2020   00:36 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: doc. Supartono JW

Nama adalah harapan, doa 

Melihat pengalaman yang saya dapati saat beberapa tahun berbagi ilmu, dan banyak siswa yang tidak tahu menahu apa arti dan makna dari namanya, maka kali ini saya berbagi lewat artikel ini, tepatnya di saat anak saya berulang tahun ke-17, 28 April 2020. 

Hal ini pun mengingatkan akan kelahiran pujangga besar Inggris, William Shakespeare  yang lahir juga di bulan April, tepatnya 26 April 1564 dan wafat 23 April 1616, yang mengatakan 'Apalah arti sebuah nama'. 

Apa maksud Shakespeare tersebut? "What's in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet," Menurut Shakespeare "bila kita memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan beraroma wangi." Maksudnya, 'andaikan kita memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan beraroma wangi'. Nama lain yang dimaksud, belum tentu sebuah nama yang buruk. Nama lain yang dimaksud, adalah nama yang semua orang sepakat untuk diberikan kepada bunga mawar. 

Karenanya "Apalah arti sebuah nama." Shakespeare, sangat dikenal dalam khazanah sastra Inggris, yang diungkap dalam Kitab yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan sastra Inggris, yaitu Alkitab versi Raja James atau King James Version (KJV). 

Selain menyoal nama dari Shakespeare, ada hadist yang menyebut bahwa, "Sesungguhnya, pada hari kiamat nanti, kalian akan dipanggil dengan nama-nama kamu dan nama ayah-ayah kamu; maka buatlah nama yang baik bagi diri kamu." (H.R. Abu Dawud). 

Sesuai hadist tersebut, bagi seorang Muslim, nama adalah doa sekaligus harapan. Untuk itu, saat memberikan nama pada anak, berarti kita memberikan citra awal tentang diri anak, yang suatu ketika diharapkan ia akan mewujud menjadi pribadi yang sesuai dengan makna yang terkandung di dalam namanya. 

Selain itu, nama juga bisa menjadi sarana bagi anak untuk memahami bagaimana orang lain atau lingkungan memandang sosok dirinya. Harapannya, nama anak akan senantiasa terasosiasi dengan makna-makna kebenaran dan kebaikan yang akan menjadi dasar identifikasi dirinya. 

Atas rujukan Shakespeare dan hadist (Islam) menyoal arti sebuah nama,  maka Shakespeare mewakili paradigma barat, yang menganggap nama tak ada artinya, sementara paradigma Islam  menganggap nama itu sangat bermakna, bahkan merupakan doa sekaligus harapan. 

Raperda nama anak pertama di Indonesia 

Begitu pentingnya arti sebuah nama, bukan pemerintah Indonesia yang tergerak, namun di lansir dari TribunSolo (2/1/2018) ada Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pelestarian Budaya Lokal di Kabupaten Karanganyar, sempat menghebohkan media sosial (medsos). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun