Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

(4) Ramadan Tak Biasa: Alangkah Baiknya Mematuhi Peraturan

27 April 2020   00:10 Diperbarui: 27 April 2020   00:36 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mematuhi peraturan itu, taat pada batasan-batasan. (Supartono JW.27042020)

Ibadah Ramadan 1441 H, pagi ini, Kamis (27/4/2020) sudah memasuki hari keempat. Seiring dengan itu, kini banyak masyarakat yang masih bertanya-tanya, mengapa tetap banyak Masjid yang menyelenggarakan salat wajib dan salat tarawih, padahal terkait wabah corona, pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta Ormas Islam pun telah mengeluarkan peraturan dan fatwa demi pencegahan, antisipasi, dan penanganan Covid 19 (PAPC19). 

Karenanya dalam kolom Tebar Hikmah Ramadan (THR) Kompasiana kali ini, saya mengangkat kisah " Ramadan Tak Biasa: Alangkah Baiknya Mematuhi Peraturan". 

Akibat pandemi corona, upaya PAPC19 pun berdampak kepada ibadah salat di masjid  dan mengharuskan umat islam untuk salat di rumah masing-masing demi memutus rantai penularan virus COVID-19. 

Sayangnya upaya PAPC19 di Indonesia, hingga hari ke tiga Ramadan masih banyak didapati masjid yang menggelar salat wajib dan tarawih serta pengajian berjamaah. 

Di lingkungan komplek saya tinggal, di komplek-komplek dan pemukiman lain, juga masih terlihat ibadah salat  berjamaah tersebut, meski saat salat, ada pembatasan jarak antara makmumnya. 

Sementara laporan berita baik dari televisi maupun media massa, di seluruh pelosok negeri ini juga masih terjadi ibadah salat berjamah di masjid, baik untuk salat wajib lima waktu, salat Jumat,  maupun salat tarawih. 

Bila saya kutip laporan dari Okezone, di Masjid Jamie AT Taufiq Jalan Susukan, Duren Baru, Citayam. Warga tampak antusias melaksanakan sholat berjamaah tarawih, di hari pertama bulan Ramadan 1441 Hijriah. Bahkan di masjid yang memiliki kapasitas kira-kira 250 jamaah itu tampak dipenuhi para jamaah, hingga pelataran masjid dipenuhi jamaah perempuan. Lalu apa kesan dan komentar jamaah? 

Roni, warga Pabuaran yang ikut berjamaah di masjid tersebut mengaku tidak khawatir dengan virus corona. Dia merasa nikmat beribadah berjamaah di bulan suci Ramadhan. "Takut (terpapar virus corona) iya, tapi lebih gede nikmatnya berjamaah pas bulan puasa, Insya Allah semoga dilindungi,"ujarnya. 

Lain Citayam, lain Yogyakarta, di Yogyakarta, sejumlah masjid tetap menyelenggarakan sholat tarawih, seperti di Masjid Pathok Negara Plosokuning dan Masjid Jogokariyan. 

Menurut Ketua Takmir Masjid Pathok Negara Plosokuning, M Kamaludin Purnomo menegaskan, masjid telah menerapkan protokol kebersihan yang ketat. Karena itulah, seluruh kegiatan yang biasa dilakukan seperti jamaah sholat Jumat, pengajian dan jamaah sholat lima waktu tetap diadakan. "Kita berupaya lahir dan batin, intinya seperti itu. Sejauh ini masih biasa-biasa saja, tidak ada sesuatu yang mengkhawatirkan, menurut saya. Karena sesungguhnya semua yang membuat abang, ijo, kuningnya itu kan Allah, bukan kita sebagai manusia," ujar Kamal, saya kutip dari VOA Indonesia, Jumat (24/4/2020). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun