Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

6 Keteladanan RA Kartini, Tepat Dicontoh Pemimpin dan Rakyat Indonesia di Saat Corona

20 April 2020   14:50 Diperbarui: 20 April 2020   16:58 2264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedua, RA Kartini merupakan sosok pengasih. Sifat kasih sayangnya ditujukan kepada anak--anak perempuan didiknya, terbukti dengan ungkapannya kepada Ny Abendanon 8 Agustus 1903 yang menyebutkan " Moga-moga saya diperbolehkan memangku anak-anak itu dan saya akan mengasihi anak-anak itu". 

Nah, sifat pengasih ini, juga diharapkan menular kepada orang-orang yang "asli kaya" di Indonesia agar benar-benar mau ikhlas berbagi uang dan hartanya untuk masyarakat yang terdampak ekonomi. 

Sebab, sudah terbukti, masyarakat yang tidak kaya uang dan harta di Indonesia juga banyak yang sudah peduli dan membantu sesama karena dasarnya kaya hati. 

Ketiga, menghormati orangtua. Walapun memiliki pemikiran sendiri, RA Kartini tetap menghormati kepustusan orangtuanya. Salah satu buktinya ia menuruti permintaan orangtuanya untuk tidak melanjutkan sekolah. 

Baginya bila menuruti kata hatinya, itu berarti merusakkan hati orangtuanya. Apa penerapan keteladanan RA Kartini tentang menghormati ini terkait dengan virus corona? 

Yaitu, menghormati kebijakan pemerintah pusat dan daerah untuk tetap belajar di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah, dan bila terpaksa harus ke luar rumah, wajib menggunakan masker dan menjaga jarak. 

Keempat, sederhana dan rajin. Dengan pandangannya yang tidak memperdulikan status, RA Kartini mudah bergaul dengan siapa saja dan tetap menjalani hidup sederhana walapun merupakan anak seorang bangsawan. 

Terbukti saat pernikahannya walapun menikah dengan sesama bangsawan, RA Kartini memilih tidak mengadakan pesta dan bahkan tidak memakai pakaian pengantin. 

Baginya hidup dalam kesederhanaan, kehematan akan mencegah kesengsaraan di masa mendatang. RA Kartini juga termasuk sosok yang rajin, walapun dia tidak bersekolah tetapi semangat belajarnya masih tinggi dengan membaca buku dan Koran. 

Sifat sederhana dan rajin RA Kartini, sangat tepat untuk kondisi saat ini. Dapat dicontoh masyarakat, karena dalam situasi wabah, kehidupan harus sederhana. 

Kemudian meski tidak sekolah rajin membaca dan belajar. Nah, untuk itu, khusus bagi anak-anak yang harus belajar di rumah, lihatlah apa yang dilakukan RA Kartini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun