Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapa Teladan, Gaya Hidup Penuh Kepalsuan?

25 Februari 2020   05:58 Diperbarui: 25 Februari 2020   06:37 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka, hidup dari utang memang sudah dicontohkan oleh para pemimpin bangsa kita. Tiga serangkai antara cukong, partai politik, dan pemerintah adalah aktor utama pemain peran yang dapat mengatur kehidupan mewah berdasarkan kesepakatan di antara mereka dengan "modal" gaya hidup mewah yang lebih dari cukup tetapi semua di dapat dengan cara "menelikung". 

Namun, rakyat biasa maupun jelata, adalah aktor-aktor kehidupan yang senantiasa mencoba  mengikuti gaya kehidupan mewah dengan cara memaksakan diri dengan jalan utang. 

Mirisnya, keputusan berutang kini menjadi sangat instan, tidak berpikir panjang,  tidak ada pertimbangan yang masak. Asal utang sana-sini lalu akhirnya tertimbun beban yang telanjur menumpuk liar demi untuk memenuhi gaya hidup. 

Berapa banyak rakyat kita yang hingga kini terjerat utang kartu kredit, pinjaman online, kredit motor, kredit mobil, kredit perkakas elektronik, hingga pinjaman kepada rentenir dan memaksakan diri mengkredit rumah? 

Tidak ada ilmu ekonomi lagi yang dipakai. Besar pasak dari pada tiang sudah menjadi kelaziman di tengah rakyat kita. Biar dibilang mapan, bergaya keren, namun semua berdiri di atas kepalsuan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun