Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Meneladani, Mengapresiasi, dan Menghargai Sikap Fakhri Husaini

9 Januari 2020   09:20 Diperbarui: 9 Januari 2020   09:36 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehingga, pelatih juga mudah menakodai timnas karena SDM pemain mumpuni. 

Sudah terbukti pula bahwa sederet pelatih asing yang dikontrak PSSI, sepanjang PSSI lahir, baru satu pelatih asing yang mengantar timnas meraih tropi. Itupun hanya dalam ajang SEA Games yang bukan kalender resmi FIFA. 

Dikontraknya Tae-yong, sejatinya juga sebuah "perjudian" lagi. Terlebih, sudah jelas bahwa Tae-yong akan mengampu dan menakodai pemain-pemain yang kini ada, dan secara fakta, publik sepak bola nasional saja sudah sangat paham tentang standar TIPS setiap pemain. 

Tae-yong yang mengampu timnas Korea Selatan yang nilai TIPS SDMnya standar dunia saja, sulit menembus fase gugur di ajang Piala Dunia. 

Bagaimana Tae-yong akan mengampu timnas Merah-Putih yang TIPS SDM pemainnya juga sudah teridentifikasi oleh publik sepak bola nasional? 

Dengan kondisi ini, seharusnya PSSI berkonsentrasi saja, memercayakan Tae-yong untuk memegang timnas senior dan U-23, agar fokus. 

Jangan bermimpi dulu Tae-yong yang dikontrak empat tahun dengan opsi perpanjangan, akan menjadi dewa keberkahan prestasi Timnas. Dalam kondisi timnas yang terpuruk di ranking FIFA, maka tugas Tae-yong harusnya fokus di timnas senior, dan dalam empat tahun, tugasnya sebelum meraih tropi, minimal timnas senior bangkit, banyak memenangi lagi yang terafiliasi FIFA, sehingga poin bertambah dan secara signifikan, ranking FIFA akan merangkak naik. 

Pertanyaannya, dengan memercayakan timnas U-20 juga di asuh Tae-yong, yang TIPS SDM pemain U-20 berakar dari pemain timnas U-19, meski Indonesia nantinya tuan rumah Piala Dunia U-20, dapat membawa timnas U-20 juara dunia? 

Sementara pengalaman Tae-yong dalam mengelola timnas U-20 Korea Selatan yang TIPS SDM-nya jauh dari pemain timnas U-19 kita, hanya beraksi di fase grup, tak menembus fase gugur. Itu, Korea Selatan, lho? 

Hemat saya, Tae-yong juga pasti akan sulit membawa timnas U-20 Indonesia menembus fase gugur di Piala Dunia nanti, bila ditilik secara perhitungan matematis serta akal sehat dan cerdas. 

Seharusnya, Tae-yong fokus di timnas senior saja dan timnas U-23, dan bila PSSI telah menunjuk Indra dan Nova menjadi bagian Timnas tersebut, publik sepak bola nasional juga mendukung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun