Dalam prosesnya, penyesuaian diri tidak bisa berlangsung secara instan, melainkan membutuhkan waktu untuk bisa menyesuaikan diri tergantung dari masing-masing individu. Ada individu yang dapat menyesuaikan diri dalam waktu yang cepat.Â
Namun, ada juga yang membutuhkan waktu lama untuk dapat menyesuaikan diri. Semakin cepat seseorang dapat menyesuaikan diri, maka individu tersebut telah berhasil melalui hambatannya.Â
Zakiad Daradjat (dalam Rita Anggraini, 2008:38) mengatakan bahwa, penyesuaian diri yang baik dapat terwujud apabila seseorang dapat mengenali dirinya sendiri dan bagaimana dia seharusnya berperilaku sesuai dengan lingkungannya. Individu yang cepat dapat menyesuaikan diri biasanya, tidak menunjukkan ketergantungan emosi.Â
Mampu belajar dan cakap dalam bekerja. Mampu akrab dan bekerjasama dengan orang lain. Memiliki empati dan penuh tanggung jawab. Punya tujuan yang terarah dan jelas.Â
Bersikap realistis dan objektif. Memiliki pertimbangan jiwa dalam menghadapi bermacam halangan dan rintangan.Â
Jadi individu yang dapat menyesuaikan diri adalah yang cepat mengenali kondisi komunitasnya dan berbagai hal yang ada di dalamnya.Â
Tidak individualistis, namun dapat bekerjasama, akrab, memiliki empati dan tahu etika, bertanggungjawab, jelas arah tujuannya bergabung, realistis, objektif melihat kondisi sesuai fakta dan realita, memiliki jiwa yang kuat, serta mengikuti aturan dan norma di komunitas.Â
Bila ada individu yang gagal menyesuaikan diri, artinya seseorang itu kurang pengenalan diri terhadap dirinya sendiri atau adanya pengaruh dari individu lain baik di dalam komunitas maupun di luar komunitas.Â
Yang pasti bila ada individu gagal berdaptasi dengan komunitas, baik karena pengaruh dari dalam diri maupun pengaruh luar, karena individu tersebut tak mau ke luar dari zona nyamannya. Apakah komunitas yang harus menyesuaikan?Â
Bila faktanya, ada individu  yang tidak dapat menyesuaikan diri, dan komunitas telah melakukan pembelajaran/pembinaan dan gagal, maka komunitas tersebut tentu tidak mau individu bersangkutan malah membikin "kisruh" komunitas.Â
"Komunitas" yang benar, tentu tidak akan diisi oleh individu yang tak dapat menyesuaikan diri dan malah bikin aturan sendiri.