Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Standar Pemain Timnas, Dipertanyakan di Warung Kopi

12 Oktober 2019   00:27 Diperbarui: 12 Oktober 2019   00:27 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu adalah contoh dari kurangnya pemain membaca kemampuan diri dan tim. Ironisnya, hal ini sangat sering muncul dan terjadi pada pemain timnas kita. 

Sudah tak mampu membaca kemampuan diri dan tim, tak mampu pula membaca kemampuan, strategi, dan taktik lawan. 

Andai pemain kita cerdas intelegensi, maka kekalahan timnas senior 2-3, 3-0, dan 0-5 tidak perlu terjadi. Begitipun timnas U-23, tak perlu gawangnya jebol dua kali dari terjangan China. 

Saat saya mendengar obrolan di warung kopi, usai kekalahan timnas senior dan U-23, terdengar kata-kata kekecewaan pecinta sepak bola nasional. 

Bahkan ada ungkapan yang mengatakan bahwa sampai kapanpun timnas Indonesia tidak akan pernah berprestasi, bila para pemain bermain tidak pakai nalar. Bila menonton pemain dari negara lain, sangat terlihat mereka selain mumpuni dalam teknik dan speed, juga sangat cerdas intelgensi dan personaliti. 

Bahkan para pemain negara lain, mampu dan memiliki ruang memainkan personilitinya, emosinya demi menekan lawan dengan cara intimidasi, sengaja bermain kasar untuk memancing emosi lawan, mengulur waktu dll. 

Intinya kecerdasan mereka bahkan hingga sampai masuk ke ranah intrik, bukan sebatas taktik dan strategi bermain, yang tetap dalam batas fair play. 

Kata lainnya, selama ini, pemain timnas Indonesia, rata-rata "polos" dan jauh dari cerdas. 

Masih, obrolan di warung kopi, ada yang berujar dan bertanya, memang selama ini pemain sepak bola kita tidak diajari pendidikan yang menjadikan cerdas otak dan mental? 

Yang terjadi pada pemain sepak bola kita, selalu kalah mental, kalah teknik, kalah fisik, karena pemain tidak cerdas. Sudah tahu lawannya berpostur tinggi, masih main bola atas. Sudah tahu lawannya mumpuni di semua aspek, masih suka main individual, lalu bikin pelanggaran yang tidak perlu dan kesalahan yang tidak perlu. 

Mari kita lihat apa yang bisa dilakukan oleh Timnas Senior dalam laga keempat Kualifikasi Piala Dunia meladeni Vietnam di Bali pada Selasa, 15 Oktober 2019? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun