Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kunci Perubahan Sepak Bola Nasional Ada dalam Statuta Bab IV Pasal 23

8 Oktober 2019   09:54 Diperbarui: 8 Oktober 2019   10:10 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Maju dan mundurnya sepak bola nasional, ditentukan oleh pengurus PSSI dan dukungan publik pecinta sepak bola nasional, bila para pemilik suara dalam statuta akan terus tak diubah sesuai kebutuhan, maka sepak bola nasional memang akan terus menjadi "bancakan" mereka yang rakus seperti para elite politik kita. 

Di mana wakil suporter, wakil pengamat, dan stakeholder terkait yang selalu menjadi pendukung utama sepak bola nasional dalam peran serta menentukan langkah maju PSSI karena aturan pemilih suara hanya dikuasai oleh mereka. 

Jangankan pihak di luar sepak bola, anggota PSSI selain Klub Liga 1 saja, haknya dikebiri tak sesuai jumlahnya. Meski para anggota yang tidak diberikan hak suara juga sama-sama membayar iuran sebagai anggota PSSI. 

Sulit berharap ada revolusi, untuk pengurus baru mendatang, karena 96 suara yang sudah ditentukan, tentu sudah bemain sandiwara ala mafia sejak sekarang. 

Siapa yang membayar siapa, lalu siapa pemenangnya, karena PSSI yang mewakili rakyat Indonesia tetap hanya milik 96 suara. Siapa yang dapat diharapkan mendobrak lahirnya amandemen statuta PSSI khusus pasal 23 ini? Sadarlah publik sepak bola nasional, pasal 23 Bab IV Statuta PSSI adalah bian keladi mengapa sepak bola nasional terus terpuruk dan hanya menjadi sarang mafia. Mau bagaiamana? 

Bila revisi UU KPK oleh DPR justru melemahkan KPK dan demi menyelamatkan para koruptor. Sebaliknya, pasal 23 Bab IV Statuta PSSI 2018 bila tak diamandemen, akan terus menguntungkan orang lama dan mafia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun