Mohon tunggu...
suryansyah
suryansyah Mohon Tunggu... Editor - siwo pusat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

warga depok paling pinggir, suka menulis apa saja, yang penting bisa bermanfaat untuk orang banyak. Email: suryansyah_sur@yahoo.com, siwopusat2020@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bahasa Indonesia di Kampus Warsawa

2 Juni 2021   07:43 Diperbarui: 2 Juni 2021   12:35 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penemuan ini terjadi setelah para arkeolog menyelidiki garis-garis pada tanaman di lapangan yang mereka lihat di foto satelit. Para arkeolog mulai menggali situs di pedesaan dekat kota Dbiany, sekitar 50 kilometer di timur laut Krakw.

"Pemakaman megalitik di Dbiany adalah salah satu situs terbesar dan paling menarik dari jenis ini di Eropa Tengah," Anna menjelaskan kepada saya.

Anna berbeda dengan kebanyakan wanita Polandia. Dia tidak suka pesta. Tidak doyan vodka. Anna wanita rumahan yang baik. Dia tak mau buang-buang waktu. Masa mudanya dihabiskan berkutat dengan buku.

"Saya beruntung mendapat beasiswa dari pemerintah Indonesia untuk belajar di Universitas Sam Ratulangi, Manado selama dua tahun," cerita Anna dengan bahasa Indonesia terpatah-patah.

Undangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia tak serta merta begitu saja. Anna satu dari 50 mahasiswa University of Warsaw yang belajar bahasa Indonesia. Dia terbilang yang terbaik. Padahal baru belajar sekitar 5 bulan.

"Saya suka belajar bahasa. Di kampus Warsaw bahasa Indonesia menjadi mata kulihan pilihan," ujarnya.

Di Kota Poznan, Polandia, berbeda lagi. Poznan adalah pusat perdagangan, olahraga, pendidikan, teknologi, dan pariwisata. Ada Universitas Adam Mickiewicz, universitas Polandia terbesar ketiga yang menurut Anna membuka jurusan sastra bahasa Indonesia.

Dari keterangan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia yang saya gali dikatakan, animo pelajar Polandia menimba ilmu di Indonesia terbilang tinggi.

Kisah Anna, saya ceritakan kepada Marcin Borowiecki, pemilik apartemen tempat saya tinggal di Czapelska, 2 km dari Stadion Warsawa. Pemuda ini sudah bekerja.

Hari pertama kenal dengannya, saya sudah 'dikerjain' minum vodka. Itu kali pertama saya kenal minuman keras. Hampir mau muntah!

Marcin Borowiecki pernah berkelana ke Skotlandia. Dia juga tertarik belajar bahasa Indonesia. Tapi,  tersita dengan pekerjaannya sebagai kontraktor. Sesekali saya terjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Sok gaya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun