PANGGIL saja Sergey Ermakov. Pria separuh abad asal Rusia ini, kenalan baru saya.Â
Saya dan Sergey bertemu saat transit di Dubai, Uni Emirat Arab. Saya dari Austria ingin kembali ke Jakarta.Â
Sergey dari Rusia  hendak ke Singapura. Sekitar 5 jam kami transit di Dubai International Airport.Â
Kami ingin melanjutkan perjalanan ke Singapura. Dia berbagi cerita 20 tahun perjalanannya mengarungi cinta.
Sergey mengaku jatuh cinta pada Singapura. 'Negeri Singa' itu seakan menjadi rumah keduanya setelah tanah kelahirannya, Moskow.
Perjalanan sejauh 24 jam Moskow-Singapura tak melunturkan kekuatan cintanya. Cinta terhadap profesinya sebagai teknisi mesin kapal maupun keluarga yang ditinggalkannya di Moskow. Â
"Pekerjaan dan keluarga sama besar kadar cintanya bagi saya," ujar Sergey sembari menikmati kopi di cafe.
"Saya jauh bekerja demi keluarga. Mereka di Moskow juga demi keluarga. Setahun tiga kali kami bertemu dan berbagi kasih sayang," tambah pria yang bekerja untuk perusahaan Yunani di Singapura ini.
Bapak dari dua anak ini memang sangat simpatik. Selama lima jam transit di Dubai, ia berbagi cerita dan pengalaman hidupnya.Â
Sergey banyak memberi wawasan kepada saya makna sebuah kehidupan. Saya mencoba merenungi kata demi kata yang dilontarkannya.