Ansambel "Solois dari Vienna Chamber Orchestra" didirikan pada tahun 1983. Oleh karena itu, para musisi mengikuti tradisi lama yang umum di semua orkestra yang sudah mapan, seperti Vienna Philharmonic.
Selalu dengan tujuan mengembangkan keterampilan musik. Selain memainkan musik dalam orkestra dalam formasi musik kamar, ini terjadi dengan sangat efisien dan menyenangkan. Sejak awal ansambel, para musisi, semua anggota Orkestra Kamar Wina yang terkenal, telah mengembangkan repertoar ekstensif di semua era untuk ansambel yang berbeda.Â
Ansambel memiliki siklus konsernya sendiri dan konser individu di Wiener Konzerthaus, dan konduktor dan penyanyi solo terkenal mendokumentasikan kualitas artistiknya.
Matahari perlahan menjauhi bumi Austria. Saya pun berlalu. Saya menyisir ke distrik 2, tempat mangkalnya anak-anak muda. Namanya Schottenring.Â
Ya, seperti dua sisi mata uang dengan Stephanprase.  Lokasinya mirip Taman Lawang, Jakarta Pusat. Tapi, tak ada bencong di  Schottenring. Areal ini acap disebut sebagai tempat anak-anak muda mencari jodoh. Bukan prostitusi.
Di keremangan malam, mereka bersantai di tepi Sungai Donau. Tak sembarang orang bisa memancing di danau tersebut. Mereka harus punya surat izin memancing dan bayar 10 euro. Di sisi sungai, berdiri cafe-cafe dengan kursi kayu berjajar tempat orang bersantai minum  bir.Â
Hegemoni Euro 2008 di distrik ini juga cukup terasa. Karena, di cafe-cafe disediakan layar lebar. Cukup beli bir 5 euro, pengunjung bisa menikmati nonton bareng. Â Brosur-brosur soal nonton bareng Euro maupun konser musik berserakan di tiap meja.
Selepas pertandingan berakhir, mereka baru memasuki tempat hiburan malam yang buka hingga jam 05.00 pagi.Â
Selebihnya,...terserah mereka. *
Suryansyah
Warga Depok Paling Pinggi