Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pantai Nan Damai

1 Februari 2021   03:05 Diperbarui: 1 Februari 2021   03:12 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah pantai nan damai
pernah singgah dalam lini masaku
kau pagut keterpanaanku
sekali hentak
sekali sentak
setelah itu, kau menghilang
aku, tentu saja, kehilangan
garis dan waktu bersekutu, menjadi halang

hanya sisa satu adegan
untuk bisa dikenang

:
sebutir kerang
yang kuletakkan di telapak tangan
kau sentuh mesra, dan kau balikkan


Lalu kau kini telah kembali
menegaskan kebenaran ucapanmu, dulu

apa yang ada di mimpi
akan terjadi dalam sehari-hari

seperti halnya mimpiku tentang sembilan butir merica
senyata tawa renyahmu di telepon kemarin malam
hingga kubayangkan tawa itu menyipitkan matamu yang selalu menawanku

kau memang begitu
dalam diam anggunmu
guraumu selalu hadir tak terduga
menghangatkan duniaku
yang tengah beku

dan ya, kau kini telah kembali
meski aku seringnya gagal untuk memahami

terima kasih
untuk sudah kembali lagi

31 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun