demikian pekat,
bagai kabut Rinjani saat purnama di Nakshatra Shravana
Dua dasa warsa terlewat
rindu yang kuemban dengan selendang kencana
tak bisa lagi tertampung
meluap-luap melampaui sang wadah
ketika kudaki lagi puncak berkabut Hargo Dumilah
Kuberikan diriku penuh seluruh dalam suwung
keheningan yang kokoh menguatkan
lalu sekali lagi
kau menawanku dalam tenung
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!