Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyanyian Kunang-Kunang

15 Januari 2021   04:51 Diperbarui: 16 Januari 2021   11:24 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kunang-Kunang Folio Jr (pinterest)

betapa sembilu, betapa kemilau

suar-suar tergelar rinci bersama rintik-rintik air langit

ranjau-ranjau rebah terlibas musnah tuntas

dentam berpadu denting

Oh, betapa!

ingin kusapa lagi seekor lebah yang terbang rendah & meninggalkan sengatnya di jariku

juga kunang-kunang yang tanpa bimbang mengitari kembang-kembang di gulita malam, menyanyikan lagu-lagu pujian tentang Sang Pangeran

rupanya aku harus merelakan waktu mengalir perlahan dibawa gerakan angin Tenggara negeri dewata

hingga nanti ketika purnama & aditya beranjangsana melalui sekawanan Mina, Mesa, Wribasa, Mintuna: tiba saatnya kau bawa aku besertamu

Kramat Pela, 15 Januari 2021

Lamak: selendang kain 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun