kita sendok-garpu
bukan yang kotor teronggok
melainkan yang bergerak dan mengisi
sebagaimana puisi
yang lahir dari hati
Parung Mulya, 4 Januari 2020
Puisi sebelumnya: Sanggabuana dan Jejak Kekasih Jiwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!