Indah sekali.Â
Ketika sastra dan science bertemu dalam padu.Â
Ketika sastra dan science bertemu pada hari yang dijodohkan.
Kita bicara tentang Penanggungan dan delapan arah mata angin dengan nama para dewa yang menjagainya termasuk penjaga titik nadir dalam bahasa science yang menggandeng erat konstelasi bintang di angkasa.
Adakah yang lebih indah daripadanya?
Kusangka tadinya tidak ada.Â
Ternyata: ada.
Yaitu: misteri.
Mengapa leluhur kita tidak mau membukakan barang sedikit saja apa yang ada di sana hingga kita seringnya termehek-mehek dalam mistisisme yang sangat kental dengan ujung kosong?
Begitu tanya Pujangga Kelana itu pada diri sendiri.
Sedangkan aku tahu bahwa ia pun mengetahui jawabannya: semua butuh sebuah kesiapan-diri yang dahsyat.
Penanggungan.Â
Tunggu aku, suatu ketika nanti.