Saya pernah mengalaminya.
Rasanya tidak enak. Kalau diibaratkan kondisi sekarang, adalah seperti menjadi virus korona. Dihindari. Tidak diinginkan. Kalau bisa tidak perlu dekat-dekat. Kalau perlu, ada sensor GPS dipasang di badan. Karena 'ancaman' kehadirannya adalah sangat mematikan.
Tetapi, setiap kondisi terburuk manusia, selalu diimbangi dengan blessing dari Yang Maha Kuasa. Ada Yin ada Yang. Ada siang, ada malam. Badai pun, pasti berlalu.
Selalu ada joke untuk kondisi terpuruk.
Saat itu, pada sebuah pertemuan teknis, seorang rekan kerja menanyakan kepada saya tentang apakah ada keinginan saya mengisi sebuah vacant position di sebuah kegiatan ektra kulikuler. Â Saya bilang,
"No, thank you. It is better for me to be invisible at the moment"
Seorang di Divisi Tinta menimpali,
"Yesss, you better be the INVISIBLE .... but FLUORESCENT one ..."
Seluruh ruangan tertawa terbahak.
Fluorescence adalah sifat tinta yang bila dilihat dengan mata telanjang, ia tidak terlihat, namun dibawah cahaya sinar ultra violet, maka tinta itu akan memendar terang. Dan indah.
Pada uang kertas Rp 100.000,- pendaran tinta fluorescent adalah berupa gambar kepulauan Indonesia. Indah sekali. Coba deh, sesekali amati uang-uang kertas Rupiah kita yang saat ini beredar di bawah cahaya ultra violet. Tujuh pecahan uang kertas kita di bawah UV itu memberikan pemandangan yang cantiknya nggak ketulungan.