Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bawana Enggal (A Whole New World) - Bagian 2

16 Juni 2019   13:37 Diperbarui: 16 Juni 2019   18:41 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dewi Amba dalam Wayang Kulit | https://en.wikipedia.org 

Di dalam cermin berbingkai kayu ukiran Jepara

Tidak ada lagi pantulan raga Dewi Sumbadra yang tanpa mutu manikam dan tanpa busana keemasan

Menjelma di sana Dewi Amba

Gandewa panah berkelebat

Dewabrata berkelebat

Srikandi berkelebat

Panah Hrusangkali berkelebat 

: berkali-kali

Amba menunduk

Sumbadra tunduk

Tak lama

Hanya satu pilihannya: menerima saja jalan cerita

Terdengar suara

"Sumpah prasetya kasetyaning janma, 

piniji jinarwi kaesthi, 

janji suci kawahnya ing jiwa mulya. 

Muga jagad nyeksanana. 

Aku nedya sumpah prasetya. 

Urip wadat ora bakal krama"

Suara Dewabrata

Kelak, Amba akan berkata kepada Sang Resi Bhisma

"Sun dudu trahing sudra papa
Sun putrining nata kudu bawa leksana
Sepisan angucap tuhu
sun bela teka ing palastra."

Batang-batang bambu kuning meliuk diterpa angin dalam deras hujan
Suara katak kembali terdengar
Amba terpejam dan mengangguk

Kini ia paham

Jalan apa yang akan dilaluinya

Kramat Pela, 16 Juni 2019.

Catatan:

1. "Sumpah prasetya kasetyaning janma, 

piniji jinarwi kaesthi, 

janji suci kawahnya ing jiwa mulya. 

Muga jagad nyeksanana. 

Aku nedya sumpah prasetya. 

Urip wadat ora bakal krama"

Kalimat dalam Bahasa Jawa, namun bukan bahasa percakapan sehari-hari. Artinya: "Sumpah janji tentang kesetiaan manusia, yang terpilih, jelas, dan akan terus diingat, janji suci dari jiwa yang mulia. Semoga alam semesta menyaksikan. Saya bersumpah. Hidup menyendiri tidak akan menikah." Kalimat janji ini diucapkan oleh Resi Bhisma (Dewabrata) sebagai baktinya untuk orang tuanya.

2. "Sun dudu trahing sudra papa
Sun putrining nata kudu bawa leksana
Sepisan angucap tuhu
sun bela teka ing palastra.".

Kalimat ini menggunakan bahasa Jawa, seperti pada catatan nomor 1. Artinya: "Saya bukan keturunan rakyat jelata. Saya adalah puteri raja yang harus memiliki perbawa/wibawa baik. Sekali saya mengucapkan janji maka saya akan menetapinya/membelanya hingga tiba saatnya kematian". Ucapan Dewi Amba kepada Resi Bhisma. Kata 'Sun' adalah bentuk singkat dari kata 'Ingsun'. Penyebutan kata pertama tunggal dalam konteks keningratan (hanya diucapkan oleh yang memiliki derajat tinggi). Dalam hal ini, Dewi Amba, karena adalah seorang putri raja (putri sulung dari Prabu Darmahumbara dari kerajaan Giyantipura), ia menggunakan kata 'Sun'. Bukan 'kula', bukan 'kawula'.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun