Fitur pengaman ada yang ditanamkan dengan tujuan dapat dilihat tanpa alat bantu sama sekali alias menggunakan mata telanjang. Inilah yang disebut dengan fitur pengaman overt. Seringkali didefinisikan sebagai fitur pengaman yang dengan mudah dilihat dengan mata telanjang, dan/atau dengan rabaan/sentuhan. Sifat fitur pengaman overt adalah sangat mudah dan cepat dikenali secara visual.
Selain itu, fitur pengaman ada yang ditanamkan dengan tujuan dapat dilihat jika menggunakan alat bantu. Contoh yang telah dibahas diatas adalah fitur pengaman UV. Fitur ini disebut sebagai fitur pengaman covert. Pengertian covert secara gampang adalah gambar tersembunyi yang tidak terlihat dengan mata telanjang (alias memerlukan alat bantu).
Sesuai peruntukannya, fitur pengaman ini bertingkat. Tingkat tertinggi adalah fitur pengaman forensic, fitur ini ditanamkan dengan tujuan khusus sehingga yang bisa mendeteksinya adalah orang-orang tertentu yang dipandang ahli atau spesifik. Fitur ini hanya bisa dilihat dengan menggunakan alat bantu forensic tertentu oleh pihak-pihak yang memiliki otoritas akses yang tepat. Dalam beberapa hal, uji untuk fitur forensic ini memerlukan pemeriksaan laboratorium yang komprehensif.
Fitur pengaman overt dengan mudah dikenali oleh masyarakat awam. Demikian pula dengan sebagian kecil fitur pengaman covert, tentunya dengan alat bantu, misalnya fitur pengaman UV. Sedangkan sebagian fitur pengaman covert dan seluruh fitur pengaman forensic hanya bisa diketahui oleh spesialis. Fitur ini juga disebut sebagai fitur pengaman khusus.
Penerapan seluruh tingkat fitur pengaman pada uang kertas tersebut memiliki tujuan untuk mempersulit niat orang jahat memalsukannya. Hal itu ditegaskan oleh Presiden Republik Indonesia dalam pesannya yang menyatakan, “Fitur pengaman harus ditingkatkan, dan teknologi yang dimiliki oleh negara Indonesia harus mampu mencegah pemalsuan uang”.
So, dengan mengetahui adanya kelas fitur pengaman, kita bisa dapatkan jawaban mengapa hasil ngulik kita tidak mendapatkan utuh12 fitur pengaman, bukan?.
Masih penasaran? Selamat ngulik lagi …!
(1 Januari 2017)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H