Mohon tunggu...
Siwi Sang
Siwi Sang Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Literasi Desa

Pengelola TBM Umahbukumayuhmaca, penulis buku tafsir sejarah GIRINDRA Pararaja Tumapel Majapahit, dan Pegiat Literasi Desa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rumah Berpintu Satu Nini Supinah yang Viral di Banjarnegara Butuh Perhatian

16 November 2019   22:33 Diperbarui: 16 November 2019   22:52 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkait rumah yang sekarang ditempati nini Supinah, berdasarkan penuturan nini Mistem, bangunan itu sudah bukan lagi di tanah pekarangan miliknya karena sudah sejak lama dijual kepada nini Mistem, tanah dan bangunannya yang sekarang berujud rumah tak beratap. Sekarang, tanah tersebut sudah bersertifikat atas nama Suwandi anak nini Mistem.

Hanya karena nini Supinah tidak lagi punya rumah di tanah miliknya, nini Mistem memberi kesempatan dan mengijinkan nini Supinah tinggal membangun hunian yang menempel di belakang rumah tak beratap.  Adapun penerangan lampu mendapat saluran listrik dari rumah pak Mulyadi tetangga barat rumah.

Itu semua atas dasar rasa kasihan dan kepedulian melihat kondisi nini Supinah janda tua sebatang kara yang tidak memiliki rumah layak huni.

Nini Supinah sebenarnya masih memiliki tanah kebun seluas sekitar 50 ubin di timur hunian sekarang dekat kuburan.

Jika suatu saat nini Supinah mendapat bantuan pembangunan rumah, nini Mistem berharap dibangun di tanah miliknya itu.

Sumber lain menyebutkan, masih ada sekitar 5 ubin tanah milik keluarga nini Supinah yang belum terjual di lokasi berdirinya hunian nini Supinah sekarang.

Setelah mendapatkan ijin dari keluarga nini Mistem dan didampingi seorang anaknya, kami menengok keadaan rumah hunian yang hari hari terahir ini mendapat sorotan warganet Banjarnegara.

Dan kami memang menyaksikan langsung suasana rumah yang cukup memrihatinkan dan masuk kategori rumah tidak layak huni.

img-20191115-141224-5dd01147097f36042a7b5bd2.jpg
img-20191115-141224-5dd01147097f36042a7b5bd2.jpg
Bangunan itu berada di ruang belakang bekas rumah lama yang tak beratap hanya berdinding setengah gempur.  Menempati tiga ruang. Ruang sisi barat ukuran 3x6 meter dibiarkan tak beratap dan digunakan untuk tempat mencuci sebagian perabotan.  

Tak ada sumur dan toilet. Air menggunakan ember penampung. Itulah kenapa nini Supinah selalu mencuci pakaian dengan berjalan cukup jauh di timur tepi dusun.

img-20191115-141229-5dd010cdd541df594d699b23.jpg
img-20191115-141229-5dd010cdd541df594d699b23.jpg
Ruang bagian tengah dengan ukuran sama digunakan untuk dapur pawon dan menyimpan tumpukkan kayu bakar. Jika lalai, titik ini sangat berisiko kebakaran karena pawon dan tumpukan kayu bakar sangat dekat. Ketika kami masuk, tampak simpanan kayu bakar nini Supinah mengumbuk tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun