Istilah AMUKTI PALAPA hanya ada dalam naskah Serat Pararaton. Tidak ada dalam prasasti Majapahi maupun naskah kakawin negarakertagama atau desawarnanna. Karena hanya ada dalam satu sumber yaitu Serat Pararaton, maka tidak ada alasan untuk menyangkal soal AMUKTI PALAPA Gajah Mada.
Serat Pararaton ternyata dua kali memberitakan Gajah Mada AMUKTI PALAPA.
Serat Pararaton memberitakan kali pertama Gajah Mada AMUKTI PALAPA setelah berhasil menumpas pemberontakan Rakuti tahun 1319M atau setelah berhasil mengantar Sri Jayanagara ke tahta Majapahit [masih di keraton Tarik].
Serat Pararaton menulis:
saulihira bhatara sira gajah mada mari ambekel ing wong bhayangkara, ring rong wulan AMUKTI PALAPA, ingalihaken apatih ring kahuripan, apatih rong tahun, sang arya tilam apatih ing daha mati, gumanti sira gajah mada tinerapaken apatih ring daha atut sira patih amangkubhumi sang arya tadah kang anggrojogi sira gajah mada patih ring daha.
Terjemahannya:
sekembalinya bhatara [sri jayanagara kembali bertahta di istana Majapahit] gajah mada tidak lagi sebagai bekel bhayangkara, Â selama dua bulan AMUKTI PALAPA, gajah mada ditempatkan sebagai patih di kahuripan, menjadi patih selama dua tahun, sang arya tilam patih di daha wafat, lalu digantikan gajah mada sebagai patih di daha, yang mendorong gajah mada diangkat sebagai patih daha adalah mahapatih amangkubumi sang arya tadah.
Serat Pararaton kembali memberitakan Gajah Mada AMUKTI PALAPA setelah tokoh ini dilantik sebagai mahapatih amangkubumi Majapahit.
Serat Pararaton menulis:
sira gajah mada: lamun huwus kalah nusantara isun AMUKTI PALAPA lamun kalah ring gurun ring seran ring tanjungpura ring haru ring Pahang dompo ring bali sunda Palembang tumasik samana isun AMUKTI PALAPA.
Terjemahan:
Gajah Mada berkata [bersumpah]: sebelum berhasil mengalahkan nusantara aku AMUKTI PALAPA. sebelum mengalahkan gurun seran tanjungpura haru pahang dompo bali sunda palembang tumasik aku AMUKTI PALAPA.
Gajah Mada baru MUKTI PALAPA setelah Pasundabubat dan Padompo tahun 1357M atau setelah berhasil mengalahkan Sunda dan Dompo. Pasundabubat adalah perang sunda lawan Majapahit di lapangan Bubat. Padompo adalah perang Dompo yang dilancarkan Majapahit dibawah pimpinan Tumenggung Pu Nala.
Serat Pararaton menulis:
tumuli pasundabubat. [dst] ...bhrasta wong sunda tan hana kari i saka sanga turangga paksawani 1279. tunggalan padompo pasunda. samangka sira gajah mada MUKTI PALAPA, sawelas tahun amangkubhumi.
TERJEMAHAN:
terjadi perang sunda di bubat. [dst]... wong sunda dihabisi tak ada yang tersisa pada tahun saka 1279/1357M. pasunda terjadi dalam tahun yang sama atau berbarengan dengan padompo aau perang dompo. kini Gajah Mada MUKTI PALAPA. sebelas tahun amangkubhumi.
Serat Pararaton memberitakan Gajah Mada wafat tahun 1368M atau sebelas tahun setelah MUKTI PALAPA.
tumuli pasraddhanagung i saka pat ula ro tunggal 1284. sang apatih gajah mada atelasa i saka gagana muka matendu 1290. telung tahun noranangganteni apatih. sira gajah enggon apatih i saka guna sanga paksaning wong 1293.
terjadi peristiwa perayaan sraddha agung pada tahun saka 1284/1362M. sang mahapatih gajah mada wafat tahun saka 1290/1368M. tiga tahun tak ada yang menggantikannya sebagai mahapatih. gajah enggon menjadi mahapatih pada tahun saka 1293/1371M.
Dari paparan di atas, terang benderang perbedaan antara AMUKTI PALAPA dengan MUKTI PALAPA.
PALAPA dapat berasal dari kata TANPA dan LAPA. TANPA LAPA artinya tanpa sengsara.
Dengan demikian, MUKTI PALAPA kiranya lebih bermakna suasana tenang tenteram tanpa kesengsaraan. Gajah Mada menjadi amangkubhumi selama 11 tahun tanpa menemui kesulitan atau senantiasa MUKTI TANPA LAPA atau Mukti tanpa sengsara. Pada faktanya, Majapahit antara tahun 1357M-1368M, tidak terjadi pemberontakan atau mendapat rongrongan musuh.Â
Sementara AMUKTI PALAPA bermakna tidak ingin Mukti tanpa lapa atau tidak ingin berhenti bekerja . AMUKTI PALAPA lebih bermakna berjuang terus tanpa kenal lelah.
Makna AMUKTI PALAPA bagi Gajah Mada kiranya lebih pada suatu tekad untuk terus berjuang tanpa kenal lelah demi suatu tugas atau mimpi besar.
Berdasarkan Serat Pararaton, setelah Sri Jayanagara kembali bertahta di istana Majapahit berkat keberhasilan Gajah Mada menumpas pemberontakan Rakuti 1319M, Gajah Mada dua bulan AMUKTI PALAPA. Ini dapat ditafsirkan, selama dua bulan Gajah Mada TIDAK CUTI alias terus bekerja berjuang membersihkan sisa sisa kekuatan Rakuti. Dua bulan kemudian, setelah setabilitas politik dan keamanan Majapahit benar benar terkendali, Gajah Mada diangkat sebagai patih di keraton kahuripan.
Berdasarkan Serat Pararaton, Gajah Mada belum mau MUKTI PALAPA alias AMUKTI PALAPA jika belum berhasil mengalahkan Nusantara dan terutama sebelum mengalahkan Gurun, Seran, Tanjungpura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik.
Setelah mengalahkan Nusantara dan terahir tahun 1357M mengalahkan Sunda dan Dompo, Gajah Mada MUKTI PALAPA sampai wafat tahun 1368M.
Demikian kurang lebih tafsir baru dari saya, SIWI SANG, soal AMUKTI PALAPA Gajah Mada berdasarkan sumber naskah Serat Pararaton.
------
SIWI SANG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H