[caption caption="sumber poto: Bunda Zakyzahra Tuga"]
[caption caption="sumber poto: Bunda Zakyzahra Tuga"]
[caption caption="sumber poto: Bunda Zakyzahra Tuga"]
Apresiasi Seni Tema Sejarah Lokal Tulungagung
Selesai Grand Final Cerdas cermat, acara selanjutnya dalam Tulungagung Rally History 2016 di situs Goa Pasir adalah Apresiasi Seni tema sejarah lokal Tulungagung berupa musikalisasi puisi, teater, sendratari, dan bentuk seni kolaborasi lain. Acara ini diikuti 14 peserta yaitu SMA PGRI 1 Tulungagung, SMAN 1 Gondang, SMAN 1 Tulungagung, SMAN 1 Kedungwaru, SMAN 1 Ngunut, SMKN 1 Boyolangu, SMKN 3 Boyolangu, SMAN 1 Kauman, SMKN 2 Boyolangu, SMAN 1 Campurdarat, SMAN 1 Kalidawir, SMAN 1 Rejotangan, SMKN 1 Tulungagung, dan SMAN 1 Boyolangu.
[caption caption="sumber poto: Cagar Budaya Tulungagung"]
Dewan Juri ada tiga yaitu Trias Untung Kurniawan seniman teater dari ISI Yogyakarta kelahiran Tulungagung, Bimo Wijayanto pakar tari dari Tulungagung, dan Siwi Sang. Para Juri memberikan penilaian mulai dari kesesuaian tema lomba, teknik, totalitas penampilan, dan durasi waktu yang ditentukan 7-10 menit.
Sebagian banyak peserta menampilkan pertunjukkan seni yang mengadopsi dari kisah legenda yang ada di buku Babad Tulungagung yaitu kisah seputar Adipati Kalang, Roro kembangsore, dan legenda Gunung Budheg. Sebagian lagi menampilkan pertunjukkan yang berlatar sejarah lokal Tulungagung seperti sejarah terowongan Niyama jaman pendudukan Jepang, sejarah Homo Wajakensis, juga kisah sejarah seputar konflik kekuasaan antara Nila Suwarna dengan Ki Sengguruh dan kisah Jaka Kandung, suatu fragmen sejarah lokal Tulungagung yang berhubungan dengan sejarah lokal Blitar, Kediri, dan Malang.
Dewan Juri ahirnya memutuskan 3 juara lomba Apreiasi Seni Tulungagung Rally History 2016 yaitu juara I diraih SMAN 1 Kalidawir yang menampilkan sendratari berlatar fragmen Nila Suwarna dan Jaka Kandung, juara II diraih SMAN 1 Kedungwaru yang menampilkan sendratari semi kolosal berjudul Peduting Asmara mengadopsi kisah dari Babad Tulungagung, dan juara III diraih SMAN 1 Campurdarat yang menampilkan musikalisasi puisi iringan musik rebana berjudul DIASPORA WAJAKENSIS suatu sajak kritis tentang keberadaan Homo Wajakensis.
[caption caption="sumber poto: Bunda Zakyzahra Tuga"]
[caption caption="sumber poto: Bunda Zakyzahra Tuga"]