Mohon tunggu...
Siwi Sang
Siwi Sang Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Literasi Desa

Pengelola TBM Umahbukumayuhmaca, penulis buku tafsir sejarah GIRINDRA Pararaja Tumapel Majapahit, dan Pegiat Literasi Desa.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Alam Sejarah Klasik Goa Selomangleng Tulungagung

27 November 2014   22:28 Diperbarui: 26 September 2015   21:07 2661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Goa Selomangleng Tulungagung terletak di dusun Sanggrahan Kidul, desa Sanggrahan, kecamatan Boyolangu. Dari pemukiman warga berjarak sekitar 500 meter, berada di tepi dusun. Jalur menuju lokasi cukup mudah. Setelah melewati jalan setapak, kebun, dan ladang dusun, pengunjung akan segera tiba di lokasi berpemandangan asri klasik.

Jalan tidak begitu nanjak. Beda cerita ketika menjujug candi Dadi yang terletak  di pucuk bukit di arah timur goa Selomangleng Tulungagung.

Dari pusat kota Tulungagung sudah terpampang plang penunjuk arah goa Selomangleng, arahnya ke selatan berjarak tempuh sekitar 10 kilometer tiba di dusun Sanggrahan Kidul. Pengunjung yang baru pertama datang, tak bakalan kesesat, asal tanya pada warga dusun, dimana arah goa Selomangleng Tulungagung yang asri klasik ini.

 

[caption id="attachment_338170" align="aligncenter" width="300" caption="tiba di tepi halaman goa"]

14170738471102000898
14170738471102000898
[/caption]

[caption id="attachment_338172" align="aligncenter" width="300" caption="sore yang emas"]

14170739371193510689
14170739371193510689
[/caption]

Goa Selomangleng sebenarnya goa atau lobang buatan yang berada di sebuah batu andesit hitam besar. Lobang bangunan goa berjumlah dua. Dua lobang bini erada di dua sisi batu andesit hitam besar.

Goa pertama  hadap barat, berbentuk rongga segiempat, berhias relif yang terpahat pada dinding bagian utara dan timur. Relief ini menggambarkan episode dalam kakawin Arjunawiwaha, yaitu kisah ketika Dewa Indra menugaskan para bidadari menggoda Arjuna yang sedang bertapa di gunung Indrakila.

[caption id="attachment_338173" align="aligncenter" width="300" caption="ada dua goa"]

14170740741152269494
14170740741152269494
[/caption]

[caption id="attachment_338174" align="aligncenter" width="300" caption="relif di goa Selamangleng Tulungagung"]

1417074174663900981
1417074174663900981
[/caption]

1417074242131871823
1417074242131871823

 

Kakawin Arjunawiwaha merupakan karya sastra pertama Jawa Timur karya Mpu Kanwa pada masa Erlangga. Berdasarkan ulasan Zoetmulder, kakawin Arjunawiwaha mengisahkan seorang raksasa bernama Niwatakawaca yang sedang mempersiapkan diri menyerang kahyangan Dewa Indra. Lantaran raksasa itu tak dapat dikalahkan, baik oleh dewa maupun golongan raksasa lain, Dewa Indra meminta bantuan bangsa manusia.

Dan Arjuna yang sedang bertapa di gunung Indrakila ditetapkan sebagai Sang Jagoan Dewa.

Untuk memastikan Sang Jagoan benar benar sosok unggulan, Dewa menguji Arjuna dengan mengirim bidadari.

Maka dipanggil tujuh bidadari berkecantikan menakjubkan. Kedua bidadari terpenting bernama Dewi Suprabha dan Dewi Tilottama. Mereka semua mendapat titah mengunjungi Arjuna, menggunakan segala rayuan untuk menggoda keteguhan Sang Jagoan Dewa.

Maka para bidadari utusan Dewa segera turun menuju gunung Indrakila tempat Arjuna tapa. Tetapi setelah sekuat upaya menggoda, para bidadari gigit jari alias gagal menggoda Sang Jagoan Dewa.

Penuh rasa kecewa para bidadari pulang kampung naik kayangan, melapor kegagalan itu pada Dewa Indra. Kegagalan para bidadari itulah yang sebenarnya diharapkan. Dewa Indra gembira karena Arjuna tidak mempan goda. Artinya sangat layak dimajukan sebagai Sang Jagoan Dewa menghadapi  raksasa Niwatakawaca.

Itu sekilas kisah penggambaran relif pada bangunan pertama goa Selomangleng Tulungagung yang asri klasik ini.

Adapun pada bangunan kedua goa Selomangleng yang terletak di sisi selatan goa pertama, tidak berhias relif.  letak goa kedua ini lebih tinggi dari goa pertama. Mulut goa hadap selatan ke arah bukit.

[caption id="attachment_338176" align="aligncenter" width="300" caption="goa kedua lebih tinggi"]

1417074329465499881
1417074329465499881
[/caption]

Sisi selatan dan timur goa Selomangleng adalah bebukitan bergunduk gunduk. Musim kemarau gersang, tapi musim hujan hijau sedap dipandang.

Naik ke atas tebing di sisi timur goa Selomangleng, terdapat bangunan batu berbentuk kaki dan datur candi berdenah segi empat, berukuran panjang 490 cm, dan lebar 475 cm. bagunan ini seperti bekas candi atau altar. Belum diketahui pasti fungsi bangunan ini.

[caption id="attachment_338178" align="aligncenter" width="300" caption="pak Edi Weliang dan pak Bambang Eko dari Save Trowulan naik tebing"]

14170744961542901622
14170744961542901622
[/caption]

[caption id="attachment_338179" align="aligncenter" width="300" caption="akhirnya sampek juga. indah sangat!"]

141707460579189096
141707460579189096
[/caption]

14170747001193998334
14170747001193998334
1417074915595695355
1417074915595695355
 

Bernet Kempers berpendapat, situs sejarah goa Selomangleng Tulungagung muncul dibangun dan mulai difungsikan pada akhir abad sepuluh masehi.

[caption id="attachment_338194" align="aligncenter" width="300" caption="watu kendang?"]

1417076180841661597
1417076180841661597
[/caption]

14170762421693232069
14170762421693232069
14170762931551447476
14170762931551447476

[caption id="attachment_338198" align="aligncenter" width="300" caption="siwi sang, ema emink sujalma, edi weliang, dan bambang eko ariadi"]

1417076373902225692
1417076373902225692
[/caption]

[caption id="attachment_338200" align="aligncenter" width="300" caption="selamat datang di goa Selomangleng Tulungagung"]

1417076495549726051
1417076495549726051
[/caption]

__________

SIWI SANG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun