Traveller Portugis Tome Pires yang mengunjungi Jawatimur tahun 1513M mengabarkan dalam Suma Oriental atau Catatan Dunia Timur ada kerajaan di pedalaman beribukota di Dayo dan memiliki raja bernama Batara Vigiaja.
Ditafsirkan kerajaan itu adalah Majapahit yang sudah beribukota di Dayo atau Daha Kediri. Sementara Batara Vigiaja translit dari Batara Wijaya atau Brawijaya.
Istilah Brawijaya hanya dikenal dalam karya sastra Jawa seperti Babad Tanah Jawi. Penamaan Brawijaya tidak termuat dalam prasasti manapun keluaran Majapahit atau masa setelahnya. Kiranya Brawijaya dapat diterjemahkan sebagai maharaja Majapahit keturunan asli Raden Wijaya, pendiri Majapahit. Dan kiranya pula maharaja Majapahit yang dapat bersebut Brawijaya lebih untuk raja laki.
Bhre Kertabhumi Girindrawardhana Dyah Ranawijaya dapat disebut sebagai Brawijaya Pamungkas.
[caption id="attachment_346731" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi: altar di lokasi situs goa Selomangleng Tulungagung "]
*Â Â Â Â *Â Â Â Â *
Â
SIWI SANG
Sumber: Buku Girindra: Pararaja Tumapel-Majapahit karya Siwi Sang, Desember 2013
http://www.siwisangnusantara.web.id/2015/01/identifikasi-tokoh-brhe-kertabhumi.html
http://niakurniasholihat.blogspot.co.id/2008/07/pararaton-penafsiran-baru.html
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H