Bhre Daha V Sri Bhattara Jayawardhani Dyah Jayeswari. Bhre Jagaraga I Sri bhattara Wijaya Indudewi Dyah Wijaya Duhita. Bhre Kahuripan VI Rajasawardhana Dyah Wijaya Kumara. Bhre Tanjungpura I Manggalawardhana Dyah Suragarini. Bhre Pajang III Dyah Sureswari. Bhre Kembang Jenar I Rajanandeswari Dyah Sudarmini. Brhe Wengker III Girisawardhana Dyah Suryawikrama. Bhre Kabalan III Mahamahisi Dyah Sawitri. Brhe Tumapel IV Singa Wikrama Wardhana Dyah Suraprabawa. Bhre Singapura I Rajasa Wardhana Dewi Dyah Seripura. Brhe Matahun III Wijaya Parakrama Dyah Samarawijaya. Bhre Wirabhumi III Rajasawardhanendudewi Dyah Pureswari. Brhe Keling III Girindrawardhana Dyah Wijayakarana. Bhre Kalinggapura I Kamalawarnnadewi Dyah Sudayita.
Berdasar kajian sejarawati Nia Kurnia Sholihat Irfan, urutan nama-nama tokoh keluarga Girindra yang tertulis dalam prasasti Waringin Pitu dimulai dari usia paling tua menurun sampai paling muda, serta menunjukkan tingkat kedudukan dalam keluarga Girindra.
Dengan demikian dapat dibaca bahwa setelah sri maharaja Wijaya Parakrama Wardhana dyah Kertawijaya, keluarga Girindra tertua adalah Bhre Daha Jayawardhani Dyah Jayeswari, dan yang termuda Bhre Kalinggapura I Kamalawarnnadewi Dyah Sudayita. Prasasti Waringin Pitu menulis berurutan 5 pangeran keluarga Girindra di bawah Bhre Daha Jayeswari yaitu:
Bhre Kahuripan VI Rajasawardhana Dyah Wijaya Kumara. Bhre Wengker III Girisawardhana Dyah Suryawikrama. Bhre Tumapel IV Singa Wikrama Wardhana Dyah Suraprabawa. Bhre Matahun III Wijaya Parakrama Dyah Samarawijaya. Bhre Keling III Girindrawardhana Dyah Wijayakarana.
Rajasawardhana merupakan putra sulung Kertawijaya, karenanya dalam prasasti menjadi pangeran urutan paling atas. Ia putra mahkota. Jika raja wafat, yang berhak menggantikan adalah Baginda Rajasawardhana. Dalam Pararaton Baginda Rajasawardhana disebut Sang Sinagara.
Girisawardhana dyah Suryawikrama merupakan putra kedua pasangan sri maharaja Wijaya Parakrama Wardhana dyah Kertawijaya dan permaisuri dyah Jayeswari, sehingga kedudukannya tepat dibawah Rajasawardhana.
Singa Wikrama Wardhana dyah Suraprabhawa adalah putra bungsu pasangan Kertawijaya dan Jayeswari. Maka pantas dalam prasasti menduduki posisi pangeran ketiga.
Wijaya Parakrama Dyah Samarawijaya, merupakan putra sulung dari pangeran tertua yaitu Rajasawardhana dyah Wijaya Kumara dari permaisuri Ratu Tanjungpura Manggalawardhani dyah Suragharini. Samarawijaya kelak dinobatkan sebagai putra mahkota setelah ayahnya menjadi raja Majapahit tahun 1451M. Namanya tertulis dalam prasasti karena merupakan cucu lelaki tertua sri maharaja Wijaya Parakrama Wardhana dyah Kertawijaya.
Lalu Girindrawardhana Dyah Wijayakarana, adalah putra kedua Rajasawardhana dari permaisuri Ratu Tanjungpura. Atau adik kandung Wijaya Parakrama dyah Samarawijaya.
Dari pembacaan prasasti Wijaya Parakrama Wardhana 1447M menunjukkan, pada 1447M, dua putra pasangan Rajasawardhana dyah Wijaya Kumara dan Manggalawardhani dyah Suragharini sudah lahir.
Sementara itu bagian akhir Serat Pararaton memberitakan ada empat putra Rajasawardhana atau Sang Sinagara, yaitu Bhre Koripan, Bhre Mataram, Bhre Pamotan, dan Bhre Kertabhumi.