Mohon tunggu...
Siwi Rusdiyanawati
Siwi Rusdiyanawati Mohon Tunggu... Guru - Guru Mapel IPS

Hobi : Membaca Novel dan Komik, Menonton Drakor dan Anime

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hasil PKP 2019

2 Desember 2022   20:10 Diperbarui: 2 Desember 2022   20:21 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masalah yang dihadapi

  • Masalah yang dihadapi penulis adalah peserta didik belum terbiasa belajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)  sehingga masih ada rasa kurang percaya diri dan bingung.
  • Untuk mendapatkan nilai yang baik, guru guru selalu menggunakan metode ceramah. Dengan metode ceramah,peserta didik merasa lebih percaya diri dalam menghadapi ulangan/penilaian setelah mendapat penjelasan dari guru melalui ceramah.
  • Guru tidak memiliki kompetensi yang memadai untuk membuat video pembelajaran. Padahal  selain sebagai Media Pembelajaran, video juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.

Cara mengatasi Masalah

  • Penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana.  Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran IPS dengan model pembelajaran PBL, dapat membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran.Guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat  belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi ( Higher Order Thinking skills / HOTS ).
  • Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat peserta didik bermotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekedar menghafal teori dan konsep akan membuat peserta didik mau belajar dengan HOTS.
  • Kekurang kemampuan guru dalam membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan cara mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan  baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain menerapkan kegiatan baca  tulis, peserta didik juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun