Nah, kalo mas untung ini beda lagi ceritanya. Dia baru 6 tahunan lah dikantornya mas bejo ini, namun tidak seperti namanya juga. Dia ini tipikal suami-suami takut isteri jadi bentuk ke-apesan yang dilihat orang adalah. Kasihan punya isteri singkek super pelit sedunia kata teman sebelah mejanya.
Lha bagaimana tidak, dia ini tiap ke kantor Cuma bawa uang pas untuk transport dan bekal makan siang dari isterinya dalam bentuk nasi lauk sekotak tupperware masakan adinda isteri tercinta terbawel dan terr.Â
Sudah menikah 12 tahun lebih namun belum juga dikaruniai anak. Mungkin itu yang membuat isterinya selalu uring -- uringan. Untuk merokok dikator saja dia harus menyisihkan uang transport atau join mas bejo.
Ditambah lagi isterinya suka memaksa-maksa mas untung pergi ke dokter atau ke tukang jamu tersohor, karena perihal alasan internal rumah tangganya he.Â
Namun bukannya sakit hati atau marah, justeru ditanggapi mas untung dengan santai sambil ngeteh. "Lawong kita yang bikin, minta dan berdo'a sama Tuhan, ya mbok sabar. Kalo nyuruh-nyuruh aku ke dokter, ya sama aja kamu ga ragu sama Tuhan to?. Langsung piring melayang seketika.
Kalo bisa dibilang, mas bejo dan mas untung ini sahabat sekomplotan. Ya nasibnya berbeda dan kondisinya juga berbeda.Â
Namun yang menyatukan mereka begitu kompak adalah pemikiran dan sikapnya dalam menghadapi hidup yang serba lucu ini. Mereka ini ibarat nasi dan lauk, saling melengkapi.Â
Pernah suatu hari teman sekantornya mencari mereka karena sama-sama tidak masuk kantor dan tidak ijin, karena paham kebiasan dan kekompakan mereka berdua, meskipun berbeda selera tapi tetap satu jua. Teman kantornya menghubunginya kenapa mereka berdua tidak masuk. Usut- punya usut ternyata mereka berdua sedang sakit di waktu yang bersamaan.
Yang membuat saya kadang tertegun dan kagum adalah, bagaimana tegarnya mas bejo yang udah kepala 4 masih begitu enjoy menyendiri. Karena tidak kesampaian nanya langsung akhirnya saya tanyakan ke mas untung sohib nongkrongnya, kenapa bisa begitu.Â
Kata mas untung, mas bejo ini pernah patah hati di usianya pas sekira 30an. Ceritanya begini, dulu dikantor sempat ada seorang gadis pindahan baru ke kantor mereka.Â
Dijelaskan dengan detail kalau gadis itu parasnya cantik, tinggi, putih, semampai dan berambut lurus dengan body yang proporsional, pas sekali dengan kriteria idaman mas bejo.