Siva ChusnitaÂ
Prodi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Sultan Agung
Dosen Pengampu:
Ibu Dr. Aida Azizah, S.Pd., M.Pd.
Pilihan kata atau yang dikenal dengan sebutan diksi merupakan kegiatan memilih kata secara tepat dan sesuai dalam mengungkapkan maksud dan tujuan kepada si penerima makna. Ketepatan dan kesesuaian yang disampaikan sangat mempengaruhi maksud dan tujuan. Gaya bahasa sangat penting dalam mengekspresikan setiap maksud dan tujuan.
Diksi menjadi efektif jika diungkapkan dengan tepat dan didukung tanda baca yang tepat pula, hingga menimbulkan nada kebahasaan. Penggunaan diksi atau pilihan kata yang baik akan membantu menyelesaikan masalah dari sudut pandang pembicara maupun pendengar. Sebaliknya, jika penyampaian gagasan atau ide terdengar belibet, maka akan sulit diterima juga salah sasaran maknanya.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007;264) menuliskan pengertian diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh timbal balik yang diharapkan. Seseorang yang memiliki banyak kosa kata cenderung lebih mudah mengungkapkan gagasan atau pikiran yang ia miliki, berbeda dengan seseorang yang hanya memiliki beberapa kosa kata akan mengandalkan kata-kata itu saja.Â
Selanjutnya, Keraf (2010:24) menyampaikan tiga kesimpulan utama mengenai diksi, yaitu: 1. Mencakup pengertian kata mana yang dipakai, bagaimana membentuk pengelompokan kata, bagaimana cara mengungkapkan kata dan gaya yang digunakan paling baik dalam suatu situasi. 2. Membedakan secara tepat nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan. 3. Perbendaharaan kata suatu bahasa.
Pemilihan kata yang tepat dapat membantu menciptakan suasana yang ada saat berkomunikasi. Penggunaan diksi harus mementingkan situasi dan kondisi serta aturan yang berlaku. Karena sebuah kata yang tepat dalam menyatakan sesuatu belum tentu diterima orang lain dengan baik dan sebaliknya.Â
Misalnya, penggunaan diksi yang terdengar kasar seperti tai, kampret, dan masih banyak lagi. Hal itu akan terdengar biasa saja bagi beberapa orang, mereka justru menjadikan diksi tersebut terlihat gaul dan yang lebih memprihatinkan lagi ketika mereka menggunakannya untuk sebutan panggilan. Terlihat aneh namun itulah trendy.
Peran diksi dalam sebuah komunikasi sangat penting guna menghindari kesalahpahaman maupun perbedaan persepsi antara si penyampai dan pendengar. Persepsi setiap orang terhadap makna dapat menimbulkan dampak yang berbeda jika digunakan pada kalimat berbeda. Penggunaan diksi perlu disesuaikan dengan lawan bicara. Beberapa contohnya, saat sedang berbicara dengan lawan bicara yang lebih tua, gunakanlah diksi yang sopan.Â
Hindari menggunakan diksi rumit dan kekinian, sehingga lawan bicara dapat lebih mudah memahami maksud dan tujuan yang disampaikan. Juga perlu didukung dengan intonasi dan ekspresi yang ramah. Berbeda dengan komunikasi antar remaja. Ini biasanya menggunakan diksi nonformal dan kekinian dengan tujuan menciptakan kedekatan secara emosional dan lebih mudah memahami makna.
Jadi dapat disimpulkan bahwa diksi merupakan kunci utama dalam menulis gagasan ataupun berkomunikasi secara lisan. Penggunaan diksi yang tepat dapat membantu penyampaian makna yang tepat pula. Pemilihan kata juga harus disesuaikan dengan situasi, kondisi, tempat penggunaan kata tersebut serta siapa lawan bicaranya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI