Bagus sekali film ini meriset dengan detil seluk beluk plastik, bahkan juga solusinya, seperti bioplastik dari ketela di Indonesia. Bisa ditonton di film-nya ^_^
Di tempat lain, penduduk kota kecil Jenjarom, Malaysia, terkejut saat menemukan tumpukan besar sampah hanya berjarak satu kilometer dari pusat kota. Negara Malaysia sudah mengimpor sekitar 1 juta ton sampah plastik dalam setahun (Pua Lay Peng, aktivis masyarakat). Gunung sampah ini diproduksi dari pabrik ilegal dekat tempat pembuangan ini. Polusi udara menjadi sangat parah di desa mereka karena mereka dikelilingi lebih dari 40 pabrik ilegal. Masyarakat Jenjarom menanggung beban besar dari polusi udara dan polusi air hanya untuk menguntungkan sekelompok kecil.
Warga kota mulai mendokumentasikan pabrik ilegal dengan foto dan video yang mereka unggah ke internet. Pabrik ilegal membakar limbah padat. Pembakaran itu menyebabkan banyak penyakit pernapasan bagi penduduk, terutama anak-anak dan orang tua. Penelitian kami menemukan peningkatan 4 kali lipat pasien mengalami kanker. Warga Jenjarom mulai berkampanye penuh untuk mendorong pemerintah Malaysia bergerak. Berbulan-bulan agitasi.
Pemerintah berencana menutup hingga 100 pabrik daur ulang limbah plastik ilegal di seluruh negeri (Yeo Bee Yin – Minister of Energy, Science, Technology, Environment and Climate Change). Mereka mendengar banyak keluhan dari masyarakat bahwa banyak pabrik daur ulang plastik ilegal menjamur di Malaysia.
Namun Malaysia ingin mendorong industri, jadi tak bisa sepenuhnya menolak plastik, sehingga pemerintah masih membuka pintu untuk orang-orang yang sah. Mereka tak membiarkan potongan plastik berkualitas rendah untuk dapat masuk. Yang berkualitas tinggi akan dievaluasi kasus per kasus. Pemerintah juga mengadopsi peta jalan untuk menghilangkan semua plastik sekali pakai pada tahun 2030. Untuk saat ini, Menteri Yin dan pemerintah Malaysia berjanji akan melarang impor plastik yang tak bisa didaur ulang selama 3 tahun ke depan.
Tulisan untuk salah satu solusi sampah kantong plastik, bisa dibaca disini.
Namun, solusi paling baik tetap reduce atau menaikkan harga kantong yang anggarannya dimanfaatkan untuk manajemen sampah-termasuk untuk menaikkan upah pekerja di sektor sampah tentunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H