Mohon tunggu...
Sitta Taqwim
Sitta Taqwim Mohon Tunggu... profesional -

Pejalan, pemintal kata, tukang potret, pecinta Bangunan kuno, gunung dan matahari.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sibolga: Mencari Jejak Gunung Seng

8 Mei 2015   14:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:15 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_415952" align="aligncenter" width="420" caption="Senja dari puncak Sitahuis"]

14310680921780443668
14310680921780443668
[/caption]

Saat kita melewati terowongan batu, tetesan air menerpa. Di atas terowongan ini memang ada air terjun. Bahkan di sepanjang jalan menuju Batu Lobang, ada beberapa air terjun mini. Matahari nyaris terbenam ketika kami meninggalkan Sitahuis. Langit petang itu berwarna lembayung bercampur kelabu. Mobil kami tepikan di satu tikungan yang banyak pondok kayu berjajar. Muda-mudi sudah parkir sambil bernyanyi-nyanyi diiringi gitar. Di tanah Batak ini, mendengar orang bernyanyi tentu sudah biasa. Memotret senja di puncak gunung diiringi lagu Batak, amboi!

[caption id="attachment_415953" align="aligncenter" width="420" caption="Seafood yang bikin ngiler di Ikan Bakar Roy"]

14310681851021738061
14310681851021738061
[/caption]

[caption id="attachment_415954" align="aligncenter" width="305" caption="Kedai kopi Kok Tong di Sibolga Square"]

14310682271270165709
14310682271270165709
[/caption]

[caption id="attachment_415956" align="aligncenter" width="293" caption="Kopi Kok Tong"]

143106829158608009
143106829158608009
[/caption]

[caption id="attachment_415957" align="aligncenter" width="420" caption="Sate padang di Sibolga Square"]

1431068337601455041
1431068337601455041
[/caption]

Sibolga merupakan kota yang memiliki laut dan bukit. Karena dekat laut, maka seafood wajib dicoba hukumnya. Kami sempat makan di restoran Ikan Bakar Roy yang rasa udang bakar dan cumi gorengnya juara. Restoran ini bersebelahan dengan Hotel Pia. Malamnya, kami nongkrong di Sibolga Square. Sambil nyeruput kopi Kok Tong yang konon eksis sejak 1925 dan mencicip sate Padang, kami ngobrol ngalor-ngidul.

[caption id="attachment_415958" align="aligncenter" width="420" caption="Kelenteng di salah satu gang kota"]

14310683991041958493
14310683991041958493
[/caption]

Di sekitar Sibolga Square ini bertebaran bangunan-bangunan kuno. Saya suka sekali dengan bentuk pintu yang sebagian besar terbuat dari kayu dan dihiasi gambar gerbang. Apapun warna pintunya, hampir selalu ada gambar gerbang dicat di pintu kayu ini. Lihat saja foto pada kelenteng kecil yang saya temukan di salah satu gang sekitar industri kerupuk sambal.

[caption id="attachment_415959" align="aligncenter" width="420" caption="Gedung tua di daerah sekitar pelabuhan"]

1431068460586761905
1431068460586761905
[/caption]

[caption id="attachment_415960" align="aligncenter" width="420" caption="Bangunan tua di Sibolga Square"]

14310684961812644152
14310684961812644152
[/caption]

Konon, dulu Sibolga adalah kota pelabuhan dan gudang niaga yang maju. Saya tak menyangka akan banyak menemukan bangunan-bangunan kuno di kota ini. Sebelum saya berangkat ke Sibolga, saya sempat mencari tahu lokasi wisata yang terkenal di sini. Pulau Mursala dengan air terjun yang jatuh langsung ke laut adalah spot wisata yang tersohor. Namun saya jadi tak begitu tertarik setelah tahu kita tak bisa menjejak pulau itu dan hanya bisa berpose dari kapal. Kami harus memilih antara menjelajah kota kuno tetangga, Barus, atau ke pulau Mursala. Saya yang penggemar hal-hal jadul, tentu saja memilih Barus. Untunglah dua teman saya, Mbak Wiwin dan Mbak Icul setuju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun