[caption id="attachment_402168" align="aligncenter" width="420" caption="Lokomata tampak depan"]
[caption id="attachment_402169" align="aligncenter" width="420" caption="Batu bulat ini dipenuhi pintu lubang makam di bagian depan maupun belakang"]
[caption id="attachment_402170" align="aligncenter" width="420" caption="Di bagian atas Lokomata ditumbuji pepohonan dan tanaman rimbun"]
Makam batu berbentuk bulat ini salah satu spot yang sangat saya sukai. Di atas batu bulat raksasa ini tumbuh pepohonan rimbun. Berdiri di depan situs makam raksasa ini, saya serasa ada di negeri dongeng. Ini bukan lagi zaman Flinstone, namun menyaksikan sendiri tradisi salah satu suku di Indonesia yang terpelihara hingga kini, membuat saya takjub.
[caption id="attachment_402172" align="aligncenter" width="305" caption="Tautau dan kepala kerbau di bagian depan Lokomata"]
[caption id="attachment_402173" align="aligncenter" width="305" caption="Makam dengan patung anjing di bagian depan"]
Kalimbuang Bori
[caption id="attachment_402174" align="aligncenter" width="420" caption="Deretan menhir di Bori"]
[caption id="attachment_402175" align="aligncenter" width="441" caption="Lumut kerak di permukaan batu menhir dan memeluk menhir serasa ada di zaman Asterix-Obelix"]
Karena saya pecinta Asterix dan Obelix, mengunjungi menhir ini jadi agenda wajib. Di Indonesia, rasanya saya belum pernah menemukan menhir dalam jumlah banyak selain di Toraja ini. Saya membayangkan bagaimana cara mengangkut menhir seberat dan sebesar ini, ya?
Makam di Kete Kesu
[caption id="attachment_402177" align="aligncenter" width="420" caption="ABG yang berkunjung di hari libur sibuk memotret dan selfie dengan tongsis"]
[caption id="attachment_402179" align="aligncenter" width="420" caption="Tau-tau yang diberi teralis karena kerap dicuri"]
Saat berkunjung ke makam di Kete Kesu ini, saya mendapati gua batu yang diberi teralis. Di dalamnya berjajar beberapa tau-tau. Tau-tau atau “orang kecil” adalah patung dari kayu nangka yang dipahat semirip mungkin dengan orang yang sudah meninggal. Tak semua orang yang meninggal dibuatkan tau-tau, hanya kerabat tertentu dan bangsawan saja. Gua itu dipasangi teralis karena kerap terjadi pencurian tau-tau untuk dijual ke kolektor di luar negeri. Saya jadi merinding, apa mereka yang mencuri tau-tau demi segepok uang tak takut kena karma buruk, ya?
[caption id="attachment_402180" align="aligncenter" width="292" caption="Seekor kupu-kupu hitam terbang di antara keranda dan tebing batu"]
Berdiri di tangga makam yang agak licin karena tetesan air dari tebing atas, saya melihat seekor kupu-kupu hitam terbang di antara tebing batu dan keranda-keranda kayu. Saya jarang sekali melihat kupu-kupu hitam. Bahkan melihat kupu-kupu biasa pun jarang sekali di perkotaan. Kecuali kalau saya jalan-jalan pagi di hutan UI Depok saat akhir pekan. Jadi, saya takjub melihat si kupu-kupu yang susah dipotret dengan kamera ponsel saya itu.
Kupu-kupu hitam konon melambangkan kematian, transisi atau kelahiran kembali. Di tanah Celtic atau Irlandia, kupu-kupu hitam juga dipercaya sebagai jiwa orang-orang mati. Menurut kepercayaan mereka, jiwa orang-orang yang gagal menuju dunia atas, akan berubah menjadi kupu-kupu hitam. Selain di makam Kete Kesu, kupu-kupu hitam juga saya temukan di makam Londa.
[caption id="attachment_402181" align="aligncenter" width="420" caption="Keranda yang berbentuk perahu"]