hingga tak sempatkan diri
bahkan sekadar untuk menayai kabarmu.
Oh, Ibu---
maafkan daku puteri kecilmu
sering tak sengaja melukai mata hatimu.
Ibu---
maafkan daku
yang oleh riuh lumpur kehidupan
sering aku lupakan dirimu yang kini semakin menua
di antara langkah kakimu yang kian gemetar
seharusnya ada tangan kecilku yang memapahmu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!