Mohon tunggu...
Poloria Sitorus
Poloria Sitorus Mohon Tunggu... Novelis - Mantan Jurnalis yang ingin terus menulis. Pecinta Novel, Dongeng dan Puisi. Hobi nulis, baking cake dan berkebun.

https://dapurpenadeardomoms.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Doa Kami untuk (Almarhum) Brigadir J

1 September 2022   09:39 Diperbarui: 1 September 2022   09:40 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Doa Kami untuk (Almarhum) Brigadir J.

(Oleh : Poloria Sitorus)

Alam memberi tanda

langit mendung

dan tiba-tiba petir menggelegar!

Hujan pun turun begitu deras

barangkali demikian pilu tangisan dari seorang ibunda

yang nyawa anaknya direnggut dengan kejam

oleh si Penguasa Keji itu!

Hari-hari yang menyesakkan dada

Ibunda, Ayahanda, sanak-saudara

dan seluruh masyarakat Indonesia

menanti keadilan nyata untuk ditegakkan---

tapi, lagi-lagi para Penguasa Keji itu

hanya mempertontonkan SANDIWARA.

Apa mereka pikir---

NYAWA seorang anak manusia hanya sebagai 'permainan'?

Di tengah keputusasaan kami, sebagai rakyat jelata

yang turut berbelasungkawa atas kematian

seorang Putera Bangsa yang dianiaya dengan kejam

kini, hanya doa yang terus kami panjatkan

Kepada Sang Khalik Langit dan Bumi

Sang Pemilik Segala Kehidupan---

"Semoga kebenaran dibuka atas Kehendak-NYA."

Dan jika 'tak ada lagi keadilan di Bumi ini

biarlah hanya DIA yang menghukum

Para Penguasa Keji itu di hari kematiannya nanti.

**

Samarinda, 30 Agustus 2022.

Catatan Kaki:

Puisi ini saya tulis atas dasar kekecewaan yang mendalam saat menonton berita Rekonstruksi Pembunuhan terhadap Brigadir J. yang dipertontonkan oleh Geng Sambo seolah-olah sebagai sebuah Sandiwara yang tiada habisnya.

Puisi ini mewakili rintihan hati seorang Ibu. Dan kiranya TUHAN-lah yang membalas semua perbuatan keji orang-orang yang telah berbuat zalim kepada (almarhum) Brigadir J. dan keluarga yang hingga kini menanti KEADILAN.

Penulis adalah seorang Ibu Rumahtangga yang turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada Keluarga (alm) Brigadir Yosua atas perlakuan dan ketidakadilan yang dipertontonkan oleh Para Penguasa Keji itu terhadap mereka.

Salam Kompasiana.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun