(Oleh : Poloria Sitorus, S.Pd)
Sejak awal saya mengamati berita-berita yang beredar tentang kasus kematian Brigadir J. yang penuh dengan misteri dan kebohongan sampai hari ini. Secara pribadi saya turut merasa gelisah dan saya harus menuliskan ini. Yang pertama, sangat disayangkan jika sampai hari ini, KAPOLRI belum bisa mengungkap tuntas misteri kematian Brigadir J. secara terbuka kepada masyarakat Indonesia yang telah menantikan kejujuran dan keadilan selama tiga puluh hari kematian Brigadir J.
Setiap hari, trending topik berita terkait kematian Brigadir J. bergonta-ganti di berbagai media online dan menyebar secara cepat di berbagai media sosial, namun sangat meresahkan masyarakat. Kenapa meresahkan? Sebab sejak awal, kepolisian yang memeriksa dan menangani kasus kematian Brigadir J. terkesan menutup-nutupi banyak hal. Mereka mengatakan kalau CCTV di kediaman Rumah Dinas Ferdy Sambo itu mati disambar petir sebelum eksekusi mati Brigadir J. Masyarakat seolah-olah dibodohi dengan sengaja. Dan yang paling disayangkan, banyak pula media online yang menulis dan menyiarkan berita bohong ini sembarangan tanpa cross cek kebenaran berita tersebut dari berbagai pihak yang bisa dipercaya.
Salah satu contoh yang membuat saya jengkel adalah tentang isu yang menurut saya adalah fitnah, bahwa katanya Brigadir J. melakukan pelecehan terhadap istrinya Ferdy Sambo. Mengapa saya katakan itu fitnah, jelas saja, sebab mereka (pihak Ferdy Sambo) tidak berani menunjukkan CCTV bahkan mereka sengaja menyembunyikan CCTV itu. Omong kosong belaka yang diungkapkan pihak Ferdy Sambo bahkan hingga dia 'diamankan' hanya atas dasar pelanggaran kode etik, ungkapan bela sungkawa itu diungkapkan oleh F.S terkesan hanya sebagai basa-basi belaka. Kita semua bisa melihat dengan jelas bagaimana ekspresi wajah F.S saat mengatakan bela sungkawa itu di depan awak media.
Sangat wajar jika pihak keluarga (alm) Brigadir J. meminta pihak Ferdy Sambo dan istrinya berbicara jujur soal tuduhan mereka terhadap Brigadir J. yang tanpa bukti nyata. Apanya yang dilecehkan? Apa buktinya? Cuma omong kosong doang? Terus kalian percaya? Coba kita pakai nalar dan logika. Sejak awal pihak F.S dan kawanannya telah membuat skenario sedemikian rupa yang menyudutkan (alm) Brigadir J. dengan fitnah demi menutupi kebusukan mereka.
Coba kita menempatkan diri di posisi keluarga Brigadir J. Bagaimana rasanya jika yang terjadi pada Brigadir J. ini terjadi pada saudara laki-laki kita, kakak atau adik, atau jika Anda seorang ibu, coba tempatkan dirimu bagaimana rasanya menjadi ibu dari (alm) Brigadir J.
Ternyata, bukan hanya masyarakat yang jengkel terhadap lambannya penangan kasus ini. Pak Presiden Jokowi juga sama jengkelnya bahkan sampai membawa kasus ini pada Ratas Kabinet. Sebagaimana dilansir di ;
"Ya. Pernyataan Jokowi soal kasus kematian Brigadir "J" disampaikan oleh Menkopolhukam Mahfud MD. Bahwa Presiden Jokowi meminta soal kasus Brigadir J. ini dibuka sejujur-jujurnya, kalau ada yang disembunyikan, nanti akan terlihat kalau ada upaya seperti itu," kata Mahfud MD usai rapat terbatas bersama Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 2 Agustus 2022."
Sebagaimana harapan masyarakat Indonesia secara umum kepada KAPOLRI agar segera menetapkan siapa sebenarnya pelaku utama pembunuhan terhadap Brigadir J, mengapa Brigadir J harus dibunuh dan apa saja yang berusaha disembunyikan oleh para pembunuh itu? Lalu hukum para pembunuh itu dengan hukum yang seharusnya. HUKUM jangan tumpul ke atas, runcing ke bawah, agar masyarakat kembali percaya kepada para penegak HUKUM di Negeri ini!
Saya mengamati berbagai media online dan melihat betapa banyak aspirasi masyarakat yang turut berbela sungkawa dan mendukung penuh keluarga (alm) Brigadir J. untuk mendapatkan keadilan dari Pemerintah NKRI untuk mengusut tuntas kasus kematian Brigadir J. dengan terbuka tanpa melindungi pihak pembunuh dari segi apa pun juga.
**
Melihat Misteri Kematian Brigadir J. Lewat Mata Batin Spiritual
Di sisi, lain ada beberapa hal yang menarik perhatian saya secara khusus terkait berita-berita terbaru penangan kasus kematian Brigadir J. yaitu terawangan beberapa ahli spiritual dan ahli baca tarot yang mencoba menganalisis misteri kematian Brigadir J. ini melalui ilmu-ilmu kebatinan. Katakanlah seperti kajian-kajian Bunda Sekar Ayunda, seorang ahli Spiritual Healing. Bagi pembaca yang tertarik silahkan buka chanel YouTube-nya di :
https://www.youtube.com/watch?v=15Oqq6dFyj0
Saya secara pribadi percaya bahwa Tuhan menganugerahi bebarapa orang dengan keistimewaan dan kemampuan "Spiritual Healing" seperti Bunda Sekar Ayunda misalnya yang mampu membaca Kartu Tarot dalam hal memberikan media untuk membantu banyak orang dalam menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan manusia di dunia ini. Tentu saja, Tuhan tidak menampakkan diri secara wujud nyata, melainkan melalui perpanjangan tangan-NYA ke dunia ini melalui orang-orang berkemampuan khusus seperti Bunda Sekar Ayunda dan beberapa orang lainnya.
Analisis-analisis oleh Bunda Sekar Ayunda, menurut hemat saya, sangat masuk akal. Dan jika kita menyimak semua berita-berita tentang kasus kematian Brigadir J. sejak awal, memang banyak kejanggalan. Dan tentu saja, kita sebagai masyarakat yang cerdas tahu jelas, bahwa sejak awal berita-berita di media tentang kasus pelecehan itu adalah berita bohong, karena tidak ada bukti, bahkan CCTV sengaja disembunyikan oleh para pembunuh itu.
Â
Sampai hari ini masyarakat Indonesia berharap adanya keadilan untuk keluarga (alm) Brigadir J. sebagaimana ramalan Bunda Sekar Ayunda bahwa di ending kisah ini, akan hadir "Raja PIALA" yang menunjukkan KEADILAN.
Namun sesungguhnya, terkuaknya kasus ini bukan hanya untuk keluarga (alm) Brigadir J. semata, melainkan untuk seluruh rakyat Indonesia yang merindukan KEADILAN di Negeri ini. Jika kasus ini bisa dituntaskan dengan baik, jujur dan transparan, maka ini akan mengembalikan kepercayaan masyarakat Indonesia untuk 'wajah' institusi Kepolisian NKRI.
Hingga Selasa sore, 9 Agustus 2022 saya mengamati semua pemberitaan terbaru tentang pengungkapan kasus kematian Brigadir J. Namun sangat disayangkan, Ferdy Sambo dan istrinya sampai hari ini belum ditetapkan sebagai saksi atau tersangka yang jelas-jelas berada di TKP saat peristiwa tewasnya Brigadir J. Mengapa demikian?
Harapan kami sebagai masyarakat Indonesia, institusi Kepolisian bisa menyelaikan kasus ini tanpa melindungi pihak-pihak tertentu yang sejak awal sengaja memanipulasi kasus kematian Brigadir J. Semoga misteri kematian Brigadir J. bisa diungkap secara transparan kepada publik sebelum Pengibaran Bendera di Istana Negara pada 17 Agustus 2022 mendatang.
Salam dari Rakyat Jelata
Seorang Ibu Rumahtangga, mantan jurnalis yang ingin terus menulis.
Selasa, 09 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H