Memahami timbangan/takaran kebutuhan nutrisi untuk bumil dan jabang bayi di dalam rahimnya. Menghindari makanan-makanan jangfood dengan berbagai macam penyedap rasa, pewarna makanan dan zat-zat berbahaya lainnya yang tidak baik bagi perkembangan janin. Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol. Tidak merokok, dan berusaha menghindari hal-hal yang tidak baik untuk kesehatan bumil dan janin.
Membiasakan diri untuk selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan. Menjaga imunitas tubuh. Minum air bersih dan matang. Membuat ventilasi udara yang baik.Â
Menjalani semua vaksinasi bagi anak sejak bayi. Memberikan ASI eksklusif pada anak hingga usia 2 tahun. Mengolah MPASI sendiri dengan baik dari bahan-bahan alami dan segar (usahakan untuk menghindari pemberian MPASI instant karena mengandung banyak bahan tidak baik bagi kesehatan bayi).Â
Intinya kembali pada falsafah dan pepatah "lebih baik mencegah daaripada mengobati." Mari kita kenali dan cegah pneumonia sejak dini. Selamatkan anak-anak kita sebagai generasi penerus Bangsa.Â
*
Akhir kata, penulis mengucapkan salam kepada seluruh pembaca. Harapan penulis, semoga artikel ini bermanfaat menambah wawasan kita, khususnya bagi para orangtua guna lebih mewaspadai dan berusaha mencegah terjadinya serangan virus penyebab penyakit pneumonia kepada anak-anak kita sedini mungkin.Â
Dengan penuh kerendahan hati, penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia Lomba Menulis Blog dari tim KBR yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk berbagi kisah, opini dan statement tentang pentingnya kesadaran mencegah pneumonia sejak dini.
#BerpihakPadaAnak #Pneumonia #SaveChildrenIndonesia