Meski dalam 5 tahun terakhir, Indonesia dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi yang lambat (kominfo.go.id), namun menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, pertumbuhan ekonomi e-commerce justru semakin pesat. Menurutnya, bukan tidak mungkin industri e-commerce ini dapat menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional.
Menurut data analisis Ernst & Young, pertumbuhan nilai penjualan bisnis online (e-commerce) di Indonesia meningkat 40% setiap tahunnya. Sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna smartphone, tidak hanya sekadar chatt dan search informasi di internet, namun sebagian besar masyarakat di kota metropolitan menggunakan internet untuk berbisnis online. Bisnis online ini juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup, baik sebagai pelaku bisnis ataupun sebagai konsumen bisnis online.
Kita bisa lihat sendiri bagaimana bisnis online berbasis digital ini mengalami pertumbuhan yang begitu pesat di kalangan masyarakat Indonesia. Tidak hanya pada kalangan menengah ke atas, sistem ekonomi digital kini juga telah 'menyentuh' masyarakat bawah.
Kebanyakan pelaku bisnis e-commerce di tanah air berskala UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah). Para pelaku bisnis ekonomi berbasis digital ini pada umumnya menggunakan akun medsosnya sebagai media promosi. Mulai dari akun facebook, instagram, twitter hingga blog dan website. Beberapa diantaranya membuat group di medsos untuk "menggelar" dagangannya secara online.
Sehari-hari, jika kita berselancar di akun medsos, kita akan melihat banyak sekali pelaku bisnis online yang menjajakan dagangannya di linimasa FB, IG, Twitter ataupun di Gruop WA/FB. Mulai dari baju anak, daster emak-emak, tas, sepatu, celana, perhiasan, perabot rumahtangga, kosmetik hingga berbagai macam kuliner. Bisnis online kini bahkan seolah menjadi trend.
Seberapa Penting Generasi Zaman Now Beradaptasi dengan Sistem Ekonomi Digital?
Saya sendiri sebagai penulis dan ibu rumahtangga, turut berperan aktif dalam perkembangan bisnis berbasis online. Sebagai masyarakat di tengah perkembangan digital yang semakin canggih dengan arus informasi super cepat, kita harus ikut mengambil bagian dan berperan serta di dalamnya. Sebab jika kita tidak mampu mengikuti perkembangan IT yang begitu cepat melaju, maka kita akan ketinggalan atau bahkan "tergilas" oleh zaman itu sendiri.
Sebagai lulusan Sarjana Pendidikan dari salahsatu  Perguruan Tinggi Negeri (PTN) pada awalnya orangtua berharap kelak saya menjadi seorang PNS atau paling tidak menjadi seorang Guru Honorer.
Namun kecintaan saya tetap memilih menulis sebagai passion saya. Lalu apa yang salah dengan itu? Toh, setiap anak Bangsa bisa berkarya lewat kreatifitas apa saja bukan?! Apakah sebagai guru honorer, sebagai jurnalis, sebagai aparatur negara, hingga petani atau peternak, supir, tukang dan profesi lainnya.