Sebelum mempelajari modul ini, posisi kontrol yang paling sering saya pakai adalah posisi kontrol 2 (Pembuat Merasa Bersalah). Saya merasa bahwa dengan mengatakan sesuatu yang membuat murid merasa bersalah adalah cara yang efektif untuk mengendalikan perilaku murid. Setelah mempelajari modul 1.4 Budaya Positif, saya mulai menggunakan posisi kontrol yang lebih positif, yaitu posisi kontrol 5 (Manajer). Saya merasa bahwa posisi kontrol yang lebih positif dapat membantu murid untuk belajar dan berkembang.
Sebelum mempelajari modul 1.4 Budaya Positif, saya belum pernah menerapkan segitiga restitusi. Setelah mempelajari modul 1.4 Budaya Positif, saya mulai menerapkan segitiga restitusi ketika murid saya melakukan kesalahan. Saya melakukan percakapan dengan murid untuk memahami apa yang terjadi dan bagaimana murid dapat memperbaiki kesalahannya. Saya juga memberikan penguatan positif kepada murid tersebut ketika murid telah memperbaiki kesalahannya.
Saya merasa bahwa segitiga restitusi adalah cara yang efektif untuk mengajarkan murid tentang tanggung jawab dan disiplin menguatkan keyakinan kelas yang telah disepakati bersama. Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul 1.4 Budaya Positif, saya juga merasa penting untuk mendalami keterampilan komunikasi yang efektif, keterampilan manajemen kelas, keterampilan penyelesaian konflik dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah
Berdasarkan refleksi yang telah saya lakukan, saya akan melakukan hal-hal berikut ini untuk mengembangkan diri dalam menciptakan budaya positif:
- Meningkatkan keterampilan komunikasi yang efektif
- Meningkatkan keterampilan manajemen kelas
- Meningkatkan keterampilan penyelesaian konflik
- Membaca buku dan artikel tentang budaya positif
- Berdiskusi dan berkolaborasi dengan guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H