Mohon tunggu...
Siti Zumaroh
Siti Zumaroh Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Hidup bahagia dan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan

3 September 2023   18:06 Diperbarui: 3 September 2023   18:09 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ki Hajar Dewantara memiliki pandangan yang inovatif dan progresif tentang pendidikan dan pengajaran, yang banyak memengaruhi pengembangan sistem pendidikan di Indonesia, diantaranya adalah :

1. Pendidikan untuk Semua : Salah satu konsep utama dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah "Tut Wuri Handayani". Ia menyatakan bahwa setiap orang memiliki potensi yang dapat dikembangkan melalui pendidikan yang tepat. Pendidikan harus terbuka untuk semua lapisan masyarakat, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi.

2.   Pendidikan Karakter : Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan karakter dalam proses pendidikan. Ia percaya bahwa pendidikan tidak hanya tentang pengetahuan akademis, tetapi juga tentang pembentukan karakter, moralitas, dan etika. Ia ingin menciptakan individu yang berkualitas secara akademis maupun moral.

3. Pendidikan Holistik : KHD mengusulkan pendidikan yang holistik, yang tidak hanya fokus pada aspek intelektual, tetapi juga mengembangkan aspek emosional, sosial, dan spiritual. Ia ingin menciptakan manusia yang seimbang dalam segala aspek kehidupan.

4.   Pendidikan Lokal dan Nasionalisme : KHD mendukung pendekatan pendidikan yang mencerminkan budaya lokal dan nasional. Ia merasa bahwa pendidikan harus mendorong rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya sendiri, sambil juga membuka pintu bagi pengenalan terhadap budaya dan pengetahuan global.

5.   Pendidikan Perempuan : KHD juga memperjuangkan hak pendidikan bagi perempuan. Ia percaya bahwa perempuan memiliki potensi yang sama seperti laki-laki dan harus diberikan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

6.   Kemandirian dan Kebebasan dalam Pendidikan : KHD mendorong pendidikan yang memberikan kemandirian kepada siswa. Ia menekankan pentingnya memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan minat, bakat, dan kepribadian mereka sendiri.

Pemikiran Ki Hajar Dewantara telah memberikan landasan penting bagi pengembangan sistem pendidikan di Indonesia, dan banyak prinsipnya masih relevan dalam konteks pendidikan modern. Upaya untuk menyediakan pendidikan inklusif, holistik, berbasis karakter, dan berorientasi pada kreativitas masih tercermin dalam banyak pendekatan pendidikan yang diterapkan saat ini.

Relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat Ini diantaranya adalah:

1. Inklusivitas dan Kesetaraan : Prinsip inklusivitas dan kesetaraan dalam pendidikan, yang ditekankan oleh KHD, masih sangat penting di Indonesia. Meskipun banyak kemajuan telah dicapai, masih ada tantangan dalam memberikan akses pendidikan yang setara untuk semua lapisan masyarakat, termasuk bagi mereka dengan berbagai kebutuhan khusus.

2. Pendidikan Karakter dan Moral : Pendidikan karakter dan moral, yang diadvokasi oleh KHD, sangat relevan dalam mengatasi permasalahan sosial dan moral yang ada saat ini. Pendidikan tidak hanya tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk generasi yang berintegritas dan bertanggung jawab.

3. Pendidikan Berbasis Budaya : Pengakuan terhadap kekayaan budaya Indonesia dan pendekatan pendidikan berbasis budaya yang dianjurkan oleh KHD masih penting untuk memupuk identitas nasional dan kebanggaan budaya di tengah globalisasi.

Sedangkan, relevansi pemikiran KHD dengan konteks sekolah saat ini antara lain :

1. Pendidikan Karakter dan Etika : Prinsip pendidikan karakter dan etika yang dipegang oleh KHD juga penting dalam lingkungan sekolah saya. Mengembangkan siswa yang tidak hanya pintar akademis tetapi juga berbudi pekerti baik adalah tujuan utama.

2. Kreativitas dan Pembelajaran Aktif : Metode pembelajaran yang diusulkan oleh KHD, yang mendorong kreativitas dan partisipasi aktif siswa, tetap menjadi fokus. Kami berusaha menciptakan lingkungan di mana siswa dapat mengembangkan potensi kreatif mereka melalui proyek-proyek dan diskusi yang menantang.

3. Pendidikan Inklusif : Prinsip inklusivitas yang dianjurkan oleh KHD penting di sekolah saya. Kami berupaya memberikan dukungan yang sesuai untuk semua siswa, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, agar mereka dapat belajar dengan efektif.

Sebagai guru saya merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD, yaitu adanya penanaman pendidikan karakter, holistik, dan berorientasi pada kreativitas serta tercermin dalam banyak pendekatan pendidikan yang diterapkan saat ini.

Besar harapan saya jika pendidikan saat ini bisa menjadikan siswa dengan output akademik yang bagus juga memiliki karakter yang kuat, dan sesuai dengan kodratnya, sehingga pada akhirnya bisa memberikan kebahagiaan selain pada diri sendiri juga kebahagiaan untuk orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun