2. Mengenali caleg yang sesuai aspirasi politik pribadi: pemilih bisa mulai mengenali caleg yang dirasa sejalan dengan aspirasi politik pemilih sendiri dan pemilih bisa mengidentifikasi hal yang menjadi kebutuhan pribadi dan masyarakat dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara
3. Mencermati program, gagasan, hingga rekam jejak calon: Untuk menghindari janji-janji manis tanpa adanya relasi, maka kita harus mencermatinya dengan cara mencari rekam jejak caleg di era digital, seperti mencari tahu riwayat hidup calon wakil rakyat melalui media daring, atau mencermati pernyataan-pernyataan caleg di sejumlah pemberitaan.
4. Mencermati calon yang diusung partai politik yang sejalan dengan ideologi pribadi: Mencermati caleg dari partai yang sejalan dengan ideologi pribadi, untuk kemudian melakukan pencermatan lebih lanjut.
5. Menuntut elit dan aktor politik memberikan pendidikan politik yang baik: Para elite dan aktor politik punya tanggung jawab moral dan hukum untuk melakukan pendidikan politik selama masa kampanye Pemilu dan mendapat penjabaran dari para elite dan aktor politik mengenai calon, baik presiden dan wakil presiden maupun anggota legislatif. Hal ini sangat penting untuk mengedukasi para pemilih, agar mendapat alasan kuat mengapa mereka harus memilih calon yang ditawarkan tersebut.
Dengan permasalahan diatas menjadikan saya Siti Zahro Nikmatus Sa'adah sebagai Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Islam "45" Bekasi memilih Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sesuai dengan rumpun ilmu saya yaitu "Pendidikan Pemilih Pemula sebagai Metode Peningkatan Partisipasi Politik"
Oleh karena itu, Gen Z menyumbang hak suara terbanyak dan memberikan pengaruh besar dalam menyukseskan pesta demokrasi melalui pemilu presiden dan pemilu legislatif mendatang. Program ini bertujuan agar Gen Z berperan aktif, perduli untuk ikut berpartisipasi politik, karena dilihat ada kurang minatnya Gen Z dalam kegiatan politik dan pemerintahan dan menghindari dari kebingungan yang terjadi pada pemilu serentah tahun 2019 lalu atas banyak nya informasi dari para calon yang menyalonkan diri pada saat masa kampanye dan pemilihan umum diadakan.
Untuk memastikan keberhasilan program "Pendidikan Pemilih Pemula sebagai Metode Peningkatan Partisipasi Politik" setiap peserta dengan sasaran Remaja sebanyak 10 orang di Kp. Pulo Gede RT 03 RW 11 Kelurahan Jaksampurna yang telah mengikuti serangkaian kegiatan KKN diharuskan untuk mengisi kuesioner melalui Google Forms dengan total 5 pilihan ganda dan 2 essay yang berisikan pendapat mereka mengenai materi yang telah disampaikan dan kepuasan mereka terhadap kegiatan KKN yang telah dilakukan sebagai bahan evaluasi untuk mendapatkan hasil dan penilaian sejauh mana tingkat dan perkembangan pemahaman para remaja.
Berdasarkan hasil skor yang didapat pada pengisian kuesioner di akhir kegiatan, pada program pilihan para remaja rata-rata mendapatkan skor 85,7 persen dan pada program wajib rata-rata mendapatkan skor 71,4 persen. Disimpulkan bahwa output yang didapat sasaran dinilai berhasil, cukup aktif, antusias, dan paham dari pendidikan yang diberikan sehingga pemahaman sasaran meningkat dan puas dalam mengikuti kegiatan yang telah diadakan oleh Peserta KKN. Diharapkan dengan adanya kegiatan KKN yang dilaksanakan di Wilayah Kampung Pulo Gede RT. 04 RW. 11 Kelurahan Jaksampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi yang sebelumnya belum pernah ada mahasiswa KKN yang melaksanakan kegiatan di wilayah tersebut menjadikan para remaja setempat lebih perduli dan minat untuk mengikuti kegiatan politik ataupun kegiatan pemerintahan serta lebih cermat dan menggunakan hak pilihnya sebaik mungkin dalam memilih calon pemimpin dan calon wakil rakyat pada pemilihan umum mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H