Mohon tunggu...
Siti Wahidah
Siti Wahidah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Nusa Putra.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengurai Perbedaan Phobia Sosial VS Rasa Malu

12 Juli 2023   17:34 Diperbarui: 12 Juli 2023   17:39 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fobia sosial dan rasa malu sering digunakan secara bergantian untuk menggambarkan perasaan tidak nyaman dan kecemasan dalam situasi sosial. Sementara kedua konsep tersebut melibatkan berbagai tingkat ketakutan sosial, penting untuk menyadari bahwa fobia sosial dan rasa malu adalah pengalaman yang berbeda dengan faktor dan dampak mendasar yang berbeda. Pada artikel ini, kami akan mempelajari perbedaan antara fobia sosial dan rasa malu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang istilah-istilah ini.

Rasa malu : Sifat Umum

Rasa malu adalah sifat kepribadian yang ditandai dengan kecenderungan untuk merasa khawatir, sadar diri, atau canggung dalam situasi sosial. Ini adalah pengalaman umum dan normal yang dialami banyak orang pada suatu saat dalam hidup mereka. Rasa malu dapat bermanifestasi sebagai keragu-raguan dalam memulai percakapan, menghindari perhatian, atau merasa tidak nyaman dalam pertemuan sosial yang besar. Orang yang pemalu sering menginginkan interaksi sosial tetapi mungkin berjuang dengan kepercayaan diri atau merasa sulit untuk mencairkan suasana.

Rasa malu biasanya tidak mengganggu fungsi sehari-hari seseorang atau menyebabkan penderitaan yang signifikan. Itu dianggap sebagai bagian normal dari perilaku manusia dan dapat menurun seiring waktu ketika individu mendapatkan kepercayaan diri dan mengembangkan keterampilan sosial. Rasa malu tidak diklasifikasikan sebagai gangguan klinis.

Fobia Sosial: Gangguan Kecemasan yang Melemahkan

Fobia sosial, juga dikenal sebagai gangguan kecemasan sosial, adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan ketakutan yang intens dan terus-menerus terhadap situasi sosial. Tidak seperti rasa malu, fobia sosial melampaui perasaan gugup yang normal dan dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup seseorang. Ini diklasifikasikan sebagai kondisi kesehatan mental yang mungkin memerlukan intervensi profesional.

Individu dengan fobia sosial mengalami kecemasan yang ekstrim dan seringkali memiliki ketakutan yang luar biasa untuk diteliti, dinilai, atau dipermalukan dalam lingkungan sosial. Mereka mungkin menghindari situasi yang memicu kecemasan mereka, seperti berbicara di depan umum, menghadiri pesta, atau berinteraksi dengan orang asing. Fobia sosial dapat menyebabkan perasaan terasing, rendah diri, dan menghambat pertumbuhan pribadi dan profesional.

Perbedaan utama antara fobia sosial dan rasa malu terletak pada intensitas dan dampak kecemasan yang dialami. Sementara rasa malu adalah ciri kepribadian, fobia sosial adalah gangguan kesehatan mental yang dapat didiagnosis.


Perawatan dan Dukungan

Rasa malu umumnya tidak memerlukan pengobatan, karena dianggap sebagai variasi perilaku yang normal. Namun, bagi individu yang rasa malunya menyebabkan tekanan yang signifikan atau mengganggu kehidupan mereka, mencari dukungan dari terapis atau konselor dapat bermanfaat. Mereka dapat memberikan panduan untuk membangun kepercayaan diri, meningkatkan keterampilan sosial, dan mengelola kesadaran diri.

Di sisi lain, fobia sosial seringkali memerlukan intervensi profesional. Pilihan pengobatan untuk fobia sosial meliputi terapi perilaku-kognitif (CBT), terapi pemaparan, dan pengobatan. CBT membantu individu menantang pola pikir negatif dan mengembangkan mekanisme koping, sementara terapi pemaparan secara bertahap memaparkan mereka pada situasi sosial yang ditakuti secara terkendali.

Kesimpulan

Sementara fobia sosial dan rasa malu keduanya melibatkan ketakutan dalam pengaturan sosial, mereka berbeda secara signifikan dalam hal intensitas, dampak, dan kriteria diagnostik. Rasa malu adalah sifat kepribadian yang umum, sedangkan fobia sosial adalah gangguan klinis yang terkait dengan kecemasan yang intens dan perilaku menghindar. Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting dalam menentukan pilihan dukungan dan pengobatan yang tepat. Apakah itu mengelola rasa malu atau mengatasi fobia sosial, mencari bantuan profesional dapat memberi individu alat yang diperlukan untuk meningkatkan interaksi sosial mereka dan menjalani kehidupan yang memuaskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun