Mohon tunggu...
Siti Syarifah Nur Fuadah
Siti Syarifah Nur Fuadah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Membaca, menulis, dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Cendekiawan Muslim dalam Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Matematika

25 Desember 2024   21:22 Diperbarui: 26 Desember 2024   09:56 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pecahan beliau menggunakan pernyataan "ala ma'sihi (tempatkan di atasnya)" dan "mafawk al-khatt (yang ada di atas garis"). Untuk mengenal simbol-simbol ilmu hitung, beliau menggunakan "wa (dan)" untuk penambahan (+) sedangkan untuk pengurangan (-) menggunakan "illa (kurang)". Dalam perkalian (x) al Qalasadi menggunakan "fiyang (kali)'' sedangkan untuk pembagian (/) menggunakan simbol "ala (bagi)''. Selain itu, terdapat simbol huruf seperti simbol j melambangkan akar, simbol sh melambangkan variabel, simbol m melambangkan kuadrat (X2), simbol k melambangkan pangkat tiga dan persamaan dilambangkan dengan =", Al Qalasadi juga memperkenalkan simbol-simbol Alja2014 (Rohayatun, 2015).

Beliau juga tidak hanya mempelajari bidang matematika tapi beliau berguru kepada Ali bin Musa ilmu faraid, tidak lupa juga beliau memperdalam ilmu agama kepada Abu Ishak Ibrahim bin Futuh dan Imam Abdullah al-Sarakusti (Rohayatun, 2015).

Hikmah yang dapat diambil dari matematikawan Al Qalasadi tidak kalah menarik, diantaranya:

1. Ketika membaca, mempelajari suatu buku hasil karya orang lain tidak serta merta menerima, menelan mentah-mentah tapi kita harus bisa mengembangkan karya tersebut.

2. Untuk mendapatkan suatu ilmu kita harus bekerja keras, berguru sebanyak banyaknya untuk memperluas dan memperdalam ilmu kita.

3. Orang terdahulu berperan dalam kehidupan kita baik untuk menjadi contoh dari kebaikan atau sebuah perbaikan dalam diri kita untuk keburukan yang telah dilakukannya.

4. Mempelajari bidang apapun itu tetap harus dibarengi mempelajari, memperdalam agama kita, untuk menguatkan iman dalam diri kita dan menjaga dari akhlak tercela yang bermunculan akibat banyaknya ilmu, seperti sombong, ujub dan lainnya.

3. Al Karaji

(Sumber: CNN Indonesia)
(Sumber: CNN Indonesia)

Matematikawan pada abad ke 4 H yang mempunyai nama lengkap  Abu Bakar Muhammad bin al-Hasan dikenal sebagai Al-Hasib (ahli hitungan). Beberapa tulisan modern mengklaim beliau dari distrik Al-Karkh dari Baghdad sedangkan menurut Levi Della Vida Girogio, Al Karaji penduduk asli Karaji di Iran (Blog Penemu, 2014).

Beliau pergi ke Baghdad ketika masih muda, di sana ia memegang posisi tinggi dalam pemerintahan dan menyusun beberapa karya yaitu matematika Al-Fakhri, Al-Kafi dan Al-Badi ', beliau menjadi orang pertama yang membebaskan aljabar dari operasi geometris produk aritmatika Yunani. Beliau menggantinya dengan operasi yang merupakan inti dari aljabar pada saat ini. Mendapatkan pujian dari Woepcke karena beliau orang pertama yang memperkenalkan teori aljabar kalkulus (Blog Penemu, 2014).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun