Mohon tunggu...
siti syakira hamdi
siti syakira hamdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Teknologi Informasi Berbasis Internet terhadap Perkembangan Homecare di Indonesia

13 Juli 2023   23:16 Diperbarui: 13 Juli 2023   23:30 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Homecare adalah suatu bentuk layanan keperawatan dirumah yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada pasien maupun keluarga pasien yang bertujuan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, serta mengoptimalkan kemandirian setelah perawatan dirumah sakit. Keterbatasan masyarakat dalam pembiayaan pelayanan kesehatan pada kasus-kasus penyakit yang memerlukan perawatan lama dirumah sakit bisa berdampak pada meningkatnya kebutuhan masyarakat akan homecare.

Misalnya pada pasien pasca stroke yang mengalami kelumpuhan dan memerlukan perawatan lebih lanjut/lebih lama  yang tentunya memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang cukup besar apabila dirawat di rumah sakit. Selain itu banyak pasien merasakan bahwa perawatan dilingkungan rumah sendiri dirasa lebih mempercepat kesembuhan dikarenakan lebih nyaman dan lebih leluasa dibandingkan dirumah sakit yang terikat dengan aturan-aturan yang ada di rumah sakit. (Prasetyo YB, Djauhari T, 2016).

Saat ini teknologi informasi semakin berkembang pesat, khususnya teknologi informasi berbasis internet yang berdampak positif terhadap banyak aspek dalam berbagai bidang, sehingga aktivitas kerja menjadi semakin efektif dan efisien cepat dan tepat (Nurwahidin A, Lestari U, 2016). Hal ini sangat memungkinkan untuk penerapan home care dengan teknologi informasi berbasis internet yang ada di Indonesia seperti telehealth ataupun mobile health. Telehealth adalah pelayanan kesehatan yang menggunakan layanan elektronik untuk mendukung pelayanan yang diberikan kepada pasien, seperti perawatan, edukasi kesehatan ataupun pemantauan kesehatan jarak jauh yang memiliki azas untuk ditaati agar menjaga kualitas layanan yang ada yaitu aman, efektif, berpusat pada pasien, tepat waktu, efisien dan adil (Lestari Y, 2017).

Banyaknya pasien yang memilih untuk menggunakan telehealth dalam perawatannya dirumah (homecare) dikarenakan banyaknya manfaat yang dirasakan seperti lebih hematnya biaya yang dikeluarkan karena lama rawat yang singkat di rumah sakit, berkurangnya biaya transportasi ke fasilitas kesehatan (rumah sakit) yang dimana rumah sakit di Indonesia jaraknya cukup jauh yaitu rata-rata dapat memakan waktu hingga 60 menit (Lestari Y, 2017; RISKESDAS.2013, n.d.) Telehealth merupakan salah satu bentuk pelayanan keperawatan dengan memanfaatkan teknologi komunikasi.

 Telehealth dapat memberikan pelayanan kesehatan berupa perawatan pasien langsung (video teleconference) dan perawatan kesehatan lainnya, serta pendidikan kesehatan. Mobile health (Mhealth) merupakan bentuk perawatan kesehatan yang disediakan dengan menggunakan aplikasi pada teknologi seluler.

Misal berbasis smartphone atau tablet, sedangkan Ehealth adalah istilah luas mencakup semua layanan kesehatan yang menggunakan teknologi informasi ataupun telekomunikasi. Baik itu Ehealth, Mhealth maupun telehealth merupakan bentuk pemberian pelayanan kesehatan dalam hal ini keperawatan jarak jauh antara perawat dan pasien (Olson CA, 2017). 

Penerapan telehealth di Indonesia saat ini belum banyak di aplikasikan pada pelayanan home care keperawatan. perkembangan telehealth di Indonesia masih berfokus pada pelayanan kuratif oleh dokter seperti tele-ECG dan teleradiology. Namun, hal ini tidak serta mengartikan bahwa home care di Indonesia tidak sama sekali memanfaatkan teknologi informasi. 

Saat ini home care di Indonesia sedang berkembang dengan memanfaatkan teknologi informasi berbasis internet, walaupun kadang masih di kombinasikan dengan metode tradisional ataupun kolaborasi dengan tindakan medis.Hal ini terlihat dari hasil penelitian Nurwahidin dkk tahun 2017, yang mengembangkan aplikasi untuk penemuan lokasi pasien yang ingin menggunakan jasa home care serta permintaan atau pemesanan layanan kesehatan (termasuk keperawatan) yang dibutuhkan pasien melalui aplikasi berbasis internet. 

Bentuk pelayanan yang tersedia dalam aplikasi yang dikembangkan oleh Nurwahidin dkk berupa cek darah lengkap, cek gula darah, cek kesehatan jantung (EKG), fisioterapi, pemeriksaan kesehatan bayi, perawatan luka diabetic, perawatan pasca operasi, pijat bayi, dan pengukuran tekanan darah (Nurwahidin, Lestari and Raharjo, 2016). 

Hariyati dan Sahar dalam penelitian kualitatifnya (2012) terkait persepsi dan pengetahuan perawat tentang telehealth menunjukkan bahwa meskipun perawat masih kurang familiar dengan telehealth tetapi beberapa perawat mengatakan bahwa kadang mereka melakukan konsultasi dengan pasien via telepon atau fax yang dalam hal ini juga menggunakan teknologi informasi berbasis internet. (Tutik R, Hariyati S, 2012).

Hal ini merupakan tantangan bagi dunia keperawatan Indonesia dalam meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dalam tatanan home care. Peningkatan teknologi dalam kesehatan merupakan hal yang telah banyak dikembangkan saat ini untuk meningkatkan kualitas kesehatan pasien. Perawat memiliki peran penting dalam perubahan bentuk pelayanan keperawatan dengan pemanfaatan teknologi informasi. 

Berdasarkan penelitian Kent et al (2018) bahwa perawat komunitas memiliki peranan yang sangat penting dalam kesinambungan perawatan pasien jarak jauh dirumah, yaitu dalam penelitian ini terdapat tiga intervensi yang dapat dilakukan oleh perawat dalam merawat pasiennya dengan memanfaatkan teknologi informasi, yaitu dokumentasi data kesehatan pasien secara digital yang dapat di akses di smartphone, proses perawatan dengan menggunakan foto digital (misal foto perkembangan proses penyembuhan luka), dan konsultasi tatap muka dengan video (Sitton-Kent L, Humphreys C, 2018). 

Di luar negeri sekarang pemanfaatan teknologi informasi khususnya berbasis internet terus berkembang untuk meningkatkan kualitas kesehatan pasien yang berada di rumah dengan menggunakan sensor-sensor yang lebih mutakhir. 

Aplikasi dengan tambahan alat-alat sensor yang dapat memantau pasien dirumah sama seperti memantau pasien saat dirawat di rumah sakit dengan menggunakan sensor monitoring audio atau visual, serta sensor yang dapat memantau tanda-tanda fisiologis pasien yang dapat diletakkan dilingkungan pasien bahkan di tubuh pasien langsung. Hal ini biasanya sangat bermanfaat bagi pasien yang lebih merasa nyaman menjalani perawatan di rumah dalam lingkungan keluarganya. 

Penerapan pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi juga memiliki hambatan dalam pelaksanaannya. Dalam penelitiannya Willams et al (2014) mendapatkan pasien yang menggunakan Mhealth dalam proses perawatannya dirumah dengan penyakit COPD, dan menyatakan bahwa hambatan yang dirasakan yaitu kesulitan dalam penggunaan smartphone, tablet atau leptop yang dipengaruhi oleh pengalaman masing-masing orang. 

Dalam hal ini pengalaman yang dimaksud adalah alat tersebut bukan merupakan alat yang digunakan sehari-hari oleh beberapa orang. Selain itu sebagian pasien merasa dengan perawatan jarak jauh, mereka seperti terabaikan, sehingga menurunkan motivasi bagi pasien untuk menggunakan pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi. (Williams V, 2014).

Salah satu indikator tercapainya pembangunan nasional di Indonesia adalah tingkat derajat kesehatan masyarakatnya yang optimal. Salah satu strategi untuk mencapai tingkat derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah dengan pemanfaatan teknologi informasi berbasis internet pada tatanan pelayanan kesehatan, salah satu contohnya yaitu pemanfaatan teknologi informasi berbasis internet seperti telehealth maupun Mhealh dalam home care. Hal ini sangat cocok dengan geografis Indonesia yang terdiri dari kepulauan, dimana masih banyak masyarakat yang tinggal jauh dari fasilitas kesehatan atau permasalahan akses. Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memiliki peran penting dalam proses peningkatan status kesehatan masyarakat. Dengan komitmen dari pemerintah dalam pengembangan dan peningkatan infrastruktur untuk pemanfaatan teknologi informasi kesehatan berbasis internet, dan peran serta keperawatan dalam pelaksanaannya, maka masalah kesehatan bagi masyarakat yang jauh dari fasilitas kesehatan atau yang memerlukan perawatan di rumah dapat terpecahkan, sehingga dapat mengotimalkan derajat kesehatan bangsa.

Pelayanan kesehatan dalam era global ini akan terus berkembang seiring dengan berkembanganya terknologi informasi, tidak terkecuali dalam dunia keperawatan. Keperawatan harus mengembangkan kiprahnya dalam pelayanan kesehatan serta berkontribusi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi berbasis internet seperti telehealth atau Mhealth dalam intervensi keperawatan yang diberikan, contohnya dalam tatanan home care. Peningkatan pengetahuan perawat mengenai telehealth atau Mhealth akan selaras dengan meningkatnya kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan, sehingga derajat kesehatan masyarakat yang optimal dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

(Kesehatan et al., 2019)Farrar FC. (2015). Transforming home health nursing with telehealth technology. Nursing Clinics of North America., 269--281.

Kesehatan, D., Kebidanan, J., Vol, K., Teknologi, P., Berbasis, I., Terhadap, I., & Home, P. (2019). 1 , 2 1. 10(1), 212--223.

Lestari Y,  and S. I. (2017). Telehealth: elektronik housecall system, solusi mengurangi biaya perawatan kesehatan. Jurnal Keperawatan, 244--248.

Nurwahidin A, Lestari U,  and R. S. (2016). Aplikasi mobile untuk layanan perawatan medis di rumah (studi kasus di rumah sakit bhayangkara polda DIY). Jurnal Teknik Informatika, 3, 79--92.

Olson CA,  and T. J. (2017). Telehealth: No longer an idea for the future. Advances in Pediatrics, 347--370.

Prasetyo YB, Djauhari T,  and W. S. (2016). Potensi layanan homecare di rs umm didasarkan pada analisa kasus penyakit, ekonomi dan sosial masyarakat. Ejournal.Umm.Ac.Id, 7, 70--78.

RISKESDAS.2013. (n.d.). Penyakit yang ditularkan melalui udara. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Sitton-Kent L, Humphreys C,  and M. P. (2018). Supporting the spread of health technology in community services. British Journal of Community Nursing, 118--122.

Tutik R, Hariyati S,  and S. J. (2012). Perceptions of nursing care for cardiovascular cases, knowledge on the telehealth and telecardiology in Indonesia. International Journal of Collaborative Research on Internal Medicine & Public Health, 116--128.

Williams V. (2014). Using a mobile health application to support self-management in COPD: A qualitative study. British Journal of General Practice, 392--400.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun