4. KOMPASIANA.
Karena saya tidak suka dengan "sahabat" semacam itu, akhirnya saya tertarik dan menemukan Kompasiana. Saya mendaftar jadi anggotanya akhir 2011, dan mulai aktif menulis tahun 2012.
Saya ingat betul, karena saat  itu jagad sedang gonjang ganjing, terguncang dengan issue, katanya konon dari ramalan suku Maya, bahwa  Dunia bakal segera kiamat. Wah, ternyata itu hanya sensasi, sesuai dengan film 2012 tentang kiamat yang heboh dan tayang waktu itu, ... bukan main, iklan yang benar sukses luar binasa, ...
Rasanya diKompasiana ini saya baru klop, disini saya bisa mengasah kemampuan menulis, bersahabat, bercanda dan saling belajar serta berbagi dalam segala segi pengalaman hidup.
Menulis merupakan passion dan hobi saya sejak muda. Saya seolah menemukan *dunia impian * saya kembali di Kompasiana. Disini saya bisa menari indah gemulai riang gembira, ditengah taman bunga indah aneka warna.
Benar, Â semua emosi rasanya bisa tersalur tumpah tulis, dalam aneka guratan dan novel yang saya curahkan dalam wahana di Kompasiana.
Sayangnya rekan sebaya, seumuran dengan saya sulit ditemukan, hanya satu dua, lainnya pribadi muda yang berumur sekitar 30-50 tahunan.
Tetapi justru pria dan wanita muda segar seumuran itu dengan berbagai perangai, semua saya rasa menyenangkan dan menarik serta pasti gegap gempita.
5. SAHABAT SEHATI.
Awal di Kompasiana ini , saya bertemu dengan 2 sobat yang  bisa saya anggap seperti anak. Yaitu mbak Aridha Prassetya yang smart, bijak dan cantik, pasti kita semua sudah mengenalnya. Dan yang seorang lagi mbak Romana Tari (Bidan Care), ibu bidan yang ramah, santun dan indah hati.
Keduanya cantik, hangat, baik hati, sopan dan terkenal di Kompasiana ini, saya beruntung bertemu dengan dua "anak" saya yang hebat ini.