Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gelora Cinta dari Langit (28)

6 Maret 2016   14:04 Diperbarui: 6 Maret 2016   14:41 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Begitulah, saya amat kaget ketika diberitahu oleh ayahanda, bahwa Sang Kuriang berhasil ditangkap oleh mata-mata dari planet Zerxz. Para jawara dan prajurit berusaha mengejarnya, tetapi mereka seperti musnah, yang tersisa hanya terlihat di angkasa suatu benda besar bulat yang melayang dan lenyap ke angkasa,”

“Piring terbang dari planet Zerxz ?” tanyaku tak sadar, Dayang Sumbi mengangguk.

:”Jadi dia sekarang ada disini, diplanet Zerxz ini Puteri ?” tanyaku, Dayang Sumbi menatapku, kemudian memandang Puteri Mmxz.

“Betul Puteri, tetapi sayangnya bukan ada ditangan kami, tetapi ada ditangan musuh kami,…” kata Puteri Mmxz memandangku.

“Sekarang ganti aku yang akan meneruskan ceritera ini,… Setelah terjadi kudeta dari pangeran Knxz, adik kandung ibunda Dayang Sumbi, terhadap ayahandanya sendiri, kemudian Knxz mengangkat dirinya jadi raja di Zerxz.

Pemerintahan terus digoyang dengan pengikut dari Raja Grxz, terjadi pembrontakan dipimpin oleh adik kandung dari Grxz, yaitu pangeran Hrxz. Iya, beliau adalah ayah kandungku sendiri.”

Semua memandang Puteri Mmxz, dan kita juga saling pandang.

“Raja Grxz menyerahkan kekuasaannya pada pangeran Hrxz, sehingga ayahanda menjadi raja disini. Tetapi kita selalu diserang dan di ganggu oleh gerombolan pangeran Knxz, yang sudah terusir dari planet ini. Disebuah pertempuran yang besar, pangeran Knxz mengerahkan banyak sekali prajurit bionik dan cyborg, baik pangeran Knxz dan ayahanda wafat dalam pertempuran ini.

Pertempuran yang banjir dengan darah dan airmata. Waktu itu aku sudah diserahi ayahanda sebagai panglima dari laskar Zerxz. Kita berhasil menghancurkan mereka. Kemudian aku diangkat menjadi raja, karena aku adalah puteri tunggal beliau.” Kulihat puteri Mmxz tertunduk.

“Sesudah perang besar itu, aku kira kita saling sadar, bahwa pertempuran antar saudara amat merugikan masing fihat, jadi ada jeda damai diantara kita. Tetapi mereka mencari gara-gara dengan membunuh suami dan anakku, Nnxz.”

Ada eluh mengambang dimata puteri Mmxz, aku tertunduk dan menggenggam tangan beliau dengan erat.
Beliau juga menggenggam tanganku erat dan kulihat airmata itu jatuh meluncur membasahi dada beliau, beliau mengejap-ngejapkan mata , tertunduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun