Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gelora Cinta dari Langit (28)

6 Maret 2016   14:04 Diperbarui: 6 Maret 2016   14:41 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Sumber Gambar: flora-flowershop.blogspot.com"][/caption]

Bagian yang ke Dua Puluh Delapan : SIAPA DAYANG SUMBI -- tiga

Puteri Dayang Sumbi tersenyum sejenak, memperbaiki kembali duduknya, memandangi kita sekalian :
“Saya ingin membetulkan dongeng rakyat itu, agar bisa di mengerti dan dipikirkan dengan jernih, ada apa gerangan dibalik dongeng itu.” Beliau memandangku, tersenyum

“Di jaman sekarang, semua pasti tahu jika mahluk empat kaki/hewan dengan manusia, tidak bisa bersatu , bahkan mustahil bisa punya keturunan.

Jadi pasti dalam ceritera itu ada sesuatu yang disamarkan, disembunyikan – Ayahanda berusaha menyamarkan kita dari incaran pendatang dari Zerxz yang berusaha menangkap kita, dengan menyebar cerita itu .

Tetapi ilmu pengetahuan pendatang dari Zerxz, sudah jauh lebih maju dari planet Bumi saat itu. Pasti mereka tidak percaya dengan ceritera seperti itu, sehingga mereka tetap mengejar dan memata-matai kita.”

Menata nafas yang memburu, berusaha menenangkan diri, kemudian beliau melanjutkan:

“Mereka juga berusaha mempengaruhi Sang Kuriang, meyakinkan bahwa Dayang Sumbi itu bukan ibundanya, sehingga Sang Kuriang terpengaruh. Jadi dia terus bertekad dengan maksudnya – dan itu harus dihentikan ! “ terdengar tegas ucapan Dayang Sumbi.

“Saya terpaksa menghentikan dengan mempergunakan kekuatan dari Mustika Zerxz dan selendang ini. Akibatnya mengerikan, bukit berguguran, dia celaka terhempas dan tertindih perahu buatannya sendiri. Gunjang-ganjing ini menggemparkan dan terdengar sampai ditelinga ayahanda dikota raja Parahiyangan.” Kulihat Dayang Sumbi tertunduk.

“Beliau mendatangi saya dihutan dan murka, meminta mustika Zerxz, dilemparkan dibuang jauh kedalam jurang yang terjal. Sang Kuriang ditolong oleh ayahanda dan dibawa ke istana untuk disembuhkan.”

“Beberapa waktu sesudah sembuh, bersama ayahanda menemui saya – Sang Kuriang mohon maaf atas kekilafannya, menyembah seperti putera terhadap ibundanya. Kemudian ayahanda dan Sang Kuriang kembali ke istana, karena sebagai putera mahkota, dia harus banyak belajar ilmu keprabon di istana,….” Kulihat Dayang Sumbi menarik nafas panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun