Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Gelora Cinta dari Langit (23)

16 Januari 2016   17:53 Diperbarui: 16 Januari 2016   18:53 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber Gambar: www.berbagipuisi.com"][/caption]

Bagian Yang Ke Dua Puluh Tiga : BENING HATI -- LURUH DI PERADUAN

“Sebaiknya setelah ini Puteri harus istirahat – tidak ada yang boleh kesini, dengan alasan apapun, harap diperhatikan ya Trinxz ?” kata puteri Mmxz, di pencetnya suatu tombol pada tubuh Trinxz.
“Segala perintah Ratu akan Trinxz laksanakan,…” kata Trinxz mantap, aku tersenyum, kulihat pangeran Ddxz garuk-garuk kepala, melirik memandangku dengan geli.

Kita meneruskan makan buah yang terhidang diatas meja, aku mengambil anggur merah sedompol yang segar, kuamati- kuperhatikan sejenak
Dan dengan perlahan, kugigit dan kukunyah - kurasakan segar sekali – ups, ternyata pangeran Ddxz memperhatikan aku dengan mata tak berkedip, dengan pandangan berjuta arti .
Dan ada senyum dibibirnya, puteri Mmxz memperhatikan kita silih ganti, angkat bahu tersenyum menatapku , aku menunduk, malu juga.

Tiba-tiba puteri Sitxz sudah ada dikamarku, disertai ibundanya dan pangeran Sardxz – segera mereka memberi salam hormat pada kami.

 Puteri Mmxz segera bangkit “ Sitxz, tidakkah engkau masih harus ada dikamanr khusus itu, engkau sudah kuat ?”

Ibunda Sitxz segera memegang pundak puterinya.
“Lebih baik dia ada disini, keadaannya sudah lumayan Puteri Mmxz, saya memberi obat pencegah, jika terjadi sesuatu. Daripada dia disana dan gelisah terus,…” kupandangi Sitxz

Kulihat ibunda Sitxz memberi semacam plester, yang ditempel dibahu Sitxz
Kemudian beliau berbincang dengan Trinxz, memberikan beberapa – mungkin obat yang diserahkan pada Trinxz, kemudian beliau kehadapan puteri Mmxz lagi.

“Maafkan saya Puteri, biarlah Sitxz disini. Dia juga berjanji tidak akan mengganggu Puteri. Kita tahu Puteri harus istirahat karena besok mulai belajar mengendalikan Maxxz -- kamu janji Sitxz ?”

Puteri Sitxz memberi hormat pada puteri Mmxz “Saya berjanji ibunda, tidak mengganggu Puteri.”
Puteri Mmxz memandangku, memandang pangeran Ddxz dan pangeran Sardxz, kemudian beliau mengangguk.
“Trinxz jaga kedua puteri ini, semua harus istirahat tenang – tidak boleh ada tamu sesudah ini – segera laporkan pada saya ya Trinxz .” kulihat Puteri Mmxz berbicara tegas dan memandang kita satu satu.
Kita semua tertunduk, aku menghela nafas, kulirik Trinxz .

“Sesudah ini saya akan kembali ke rumah sakit sektor Barat. Ayahandanya kembali ke hangar khusus untuk bersama meneruskan merancang Valxz V itu Puteri.” Kata ibunda Sitxz, puteri Mmxz hanya mengangguk.

Sesudah berpamitan dan memeluk puterinya dan pangeran Sardxz, kemudian juga memelukku, segera ibunda Sitxz menghilang.
“Kita juga segera pergi.” Kata Puteri Mmxz, beliau memelukku, memeluk puteri Sitxz.

Pangeran Sardxz memeluk Sitxz, mencium keningnya “ Hati-hati Sitxz, terima kasih Puteri.”
Pangeran Ddxz juga merengkuhku dengan lembut, mencium keningku “Hati-hati Puteri – istirahat ya – ingat, besok Maxxz sudah menunggu, aku mengawal di Valxz,…” katanya sambil tersenyum, aku mengangguk.

Sebelum menghilang, masih terdengar suara puteri Mmxz memperingatkan aku dan Sitxz untuk segera istirahat.
Kulihat Sitxz menuju ke meja makan, segera Trinxz menyajikan minuman yang segar, dia mengambil beberapa buah-buahan dan memakannya.

“Maafkan Puteri, aku mengganggumu, aku merasa tidak enak di ruang khusus, malah bingung disana…” katanya sambil memandangku, aku senyum dan mengangguk.

 “Ya, siapa juga yang kerasan dirumah sakit, tapi kan lumayan enak, disana ada orang-orang yang dekat dan menyayangimu. Kesehatanmu juga terjaga. ” Kataku, dia tersenyum .

“Ibunda akan kembali ke rumah sakit sektor barat – ayahanda ke hangar untuk membantu menyelesaikan pembuatan Valxz V – Sardxz juga pergi bersama pangeran Ddxz untuk belajar seluk beluk Valxz – aku jadi sendirian disana. Aku minta kesini karena ada engkau disini, ada teman untuk bincang dan berbagi. “ memandangku minta dimengerti

“Oh iya apa itu Valxz V itu Sitxz ?” tanyaku
“Sebuah pesawat induk raksasa, mother-ship yang lebih canggih dari Vakxz kita yang sekarang. Konon pesawat itu bisa memecah jadi dua dan bisa menyatu lagi, tergantung keperluan.” Aku kurang mengerti , tapi aku cuma mengangguk.

“Pesawat itu dipersiapkan untuk menyerang musuh langsung ke planet kediaman mereka di gugusan sabuk astroid yang cukup jauh dari sini.” Aku juga mengangguk, meskipun tidak mengerti yang dimaksud.

“Pangeran Ddxz yang akan mendampingi ibunda Ratu di Valxz V – dan pangeran Sardxz yang dipercaya sebagai komandan untuk membawa Valxz mengiringi mereka.” Kupandangi Sitxz, berpikir sejenak .
“Ayo kita istirahat ,…” aku memandang Trinxz dan tersenyum

“Iya Puteri sebaiknya istirahat saja sekarang. Puteri Mmxz nanti akan memonitor setelah dari hangar, saya khawatir Puteri.” Kata Trinxz, aku mengangguk

Aku segera minum dan menuju ke peraduan, Sitxz juga mengikuti masuk ke ranjang.

Kulihat Trinxz memeriksa semua, mengunci pintu dan jendela dengan alat khusus, mengcilkan lampu sehingga suasana menjadi remang redup serta temaram, dingin sejuk dan nyaman.

Mata ini hampir terlelap, tapi kurasa perlahan Sitxz memegang lenganku, aku menoleh
“Puteri, … engkau tidak ingin menikah ya ?” tanyanya lembut, mata ini kembali membuka
“Hah, menikah, … saat ini tidak, .. ada apa Sitxz ?” tanyaku heran.

“Engkau tidak ingin menikah dengan pangeran Ddxz ?” aku menghela nafas , menggeleng.
“Engkau masih mencintai kekasihmu yang di planet Bumi ya ?” tanyanya ingin tahu

Kupandangi Sitxz, “Iya, memangnya kenapa ?” tanyaku, dia menggeleng
“Pangeran Ddxz itu mencintai engkau, Puteri dan ingin segera menikah denganmu.” Aku tersenyum.

“Enggaklah, dia tidak pernah bicara padaku tentang itu. Dia mengerti kalau aku sudah punya kekasih di planet Bumi.” Kataku, keadaan hening lagi, kudengar dia menghela nafas.

“Pangeran sudah membicarakan hal ini pada Puteri Mmxz, aku mendengar ini dari Sardxz..” kata Sitxz agak ragu, aku menggeleng.

“Planet Bumi itu amat jauh Puteri dari sini, bahkan kita beda galaksi, bagaimana engkau bisa pulang kesana ?”
“Puteri Mmxz berjanji untuk mengantar aku kembali ke planet Bumi, Sitxz.” Kataku pasti, kulihat matanya berkedip-kedip, dia menunduk
“Ada apa rupanya, engkau berkepentingan dengan pernikahan pangeran Ddxz ?” tanyaku, dia mengangguk, dia bangkit dan duduk di ranjang, kembali memandangku.

“Aku dan Sardxz rasanya tidak enak jika menikah dahulu , sebelum pangeran Ddxz menikah.’ Aku tertawa, dia memandangku heran

“Ada yang lucu Puteri ?” tanyanya
“Iya, kamu masih percaya mitos seperti itu, kalian sudah demikian majunya .”
“Itu bukan mitos, tapi suatu etika dan sopan santun yang ada diplanet Zerxz “ katanya

Aku mengangguk angguk mengerti
“Pangeran Ddxz itu sulit orangnya, … sebetulnya banyak puteri-puteri hebat disini yang jatuh cinta padanya, tapi dia sepertinya sedang menunggu kedatangan seorang Puteri cantik dari jauh rupanya…” dia menghela nafas lagi, kemudian tersenyum.

“Tampaknya kekasih hatimu itu hebat ya Puteri, pasti dia tampan perkasa dan seorang pangeran yang kaya raya, melebihi pangeran Ddxz ?” aku menggeleng

“Dia biasa saja, bukan pangeran atau kaya raya dan tampan seperti pangeran Ddxz, kita dari keluarga biasa.” Dia memandangku kurang meengerti
“Kita sudah berkenalan lama sekali, sejak masih kanak-kanak. Aku merasa nyaman disampingnya. Keluarga kita juga sudah akrab – tidak ada yang perlu di tutup-tutupi. Kalau ada masalah kita rundingkan bersama, bagaimana baiknya.” Sitxz memandangku

“Engkau amat mencintainya ?” tanyanya, kukejapkan-kejapkan mataku, bayangan Achsan ada dipikiranku, aku tunduk
“Selama dia setia padaku, aku akan selalu setia padanya juga. Kita sudah seperti saudara Sitxz, tidak ingin saling menyakiti….mmm, .iyah, aku mencintainya, aku membutuhkannya.” Kataku lirih.

“Engkau samasekali tidak mencintai pangeran Ddxz ?” aku tersenyum
“Aku tidak bisa mengatakan apa-apa dahulu sekarang,…” kataku
“Kalau ternyata Achsan itu sudah punya kekasih baru di planet Bumi, …apa engkau bisa jatuh cinta pada pangeran Ddxz ?” tanyanya, aku tersenyum, kupandang dia

“Mungkin – mungkin aku akan jatuh cinta pada pangeran Ddxz, dia merupakan pribadi yang baik.” Kulihat Sitxz menunjukkan dua jempolnya

“Putra-putra Puteri Mmxz dididik dengan baik, puteri Mmxz menjadikan mereka ksatria yang bisa diunggulkan bagi planet Zerxz.” Kita berdua tertawa, aku mengangguk.

Semua pasti juga percaya dan setuju dengan pendapat Sitxz ini, karena kenyataannya memang seperti itu.

Sitxz memegang kedua tanganku “ Tolong, .. kau pikirkan hal itu ya Puteri.” Pintanya lembut
Aku tertunduk, menarik nafas panjang, aku mengangguk, kupandang dia
“Engkau sudah ingin menikah Sitxz ?” tanyaku, dia mengangguk

“Sardxz dan aku sudah lama berkenalan, sejak masih kanak-kanak, tampaknya seperti engkau dengan Achsan. Kita sudah merasa saling mengerti sifat kita masing, merasa nyaman saja – Puteri Mmxz juga sudah menyetujui, lagipula pertunangan kita sudah lama – kita hanya menunggu pangeran Ddxz menikah saja dahulu.” Kulihat matanya berkedip-kedip.

“Puteri, cepat tidur – puteri Mmxz sudah keluar dari hangar, pasti akan memeriksa keadaan sini.” Tiba-tiba Trinxz berkata
Aku dan Sitxz cepat pura-pura tidur, dia menghadap kesana, aku menghadap kesini.

“Puteri-puteri sudah tidur Trinxz ?” terdengar suara puteri Mmxz di hologram Trinxz

Kudengar Puteri Mmxz tertawa “ Sudahlah, diteruskan saja bincang-bincangnya, tapi setelah itu cepat istirahat ya ?”
Secara tidak sadar aku mengangguk, mungkin Sitxz juga mengangguk tanpa sadar pula, karena kudengar puteri Mmxz tertawa lagi.
“Persiapkan dirimu Puteri, kita besok latihan mengendalikan Maxxz, mungkin agak berat untuk permulaannya.”

Aku cepat bangun demikian juga puteri Sitxz segera bangkit
“ Iya saya akan mempersiapkan diri sebisa saya Puteri.” Kupanpangi hologram puteri Mmxz

“Kutunggu besok pagi ya Puteri Cantik…” kulihat wajah pangean Ddxz berada dibelakang puteri Mmxz sambil tertawa, segera puteri Mmxz memegang mengelus rambut pangeran Ddxz dengan penuh kasih sayang, sedikit gemes dan geli.

Aku mengangguk dan mengiyakan, kuangkat dua jempol sambil tertawa memandang kepadanya.
Kumerasa Sitxz memelukku sambil tertawa, kemudian mengangkat dua jempolnya juga.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun