Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Gelora Cinta dari Langit (23)

16 Januari 2016   17:53 Diperbarui: 16 Januari 2016   18:53 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesudah berpamitan dan memeluk puterinya dan pangeran Sardxz, kemudian juga memelukku, segera ibunda Sitxz menghilang.
“Kita juga segera pergi.” Kata Puteri Mmxz, beliau memelukku, memeluk puteri Sitxz.

Pangeran Sardxz memeluk Sitxz, mencium keningnya “ Hati-hati Sitxz, terima kasih Puteri.”
Pangeran Ddxz juga merengkuhku dengan lembut, mencium keningku “Hati-hati Puteri – istirahat ya – ingat, besok Maxxz sudah menunggu, aku mengawal di Valxz,…” katanya sambil tersenyum, aku mengangguk.

Sebelum menghilang, masih terdengar suara puteri Mmxz memperingatkan aku dan Sitxz untuk segera istirahat.
Kulihat Sitxz menuju ke meja makan, segera Trinxz menyajikan minuman yang segar, dia mengambil beberapa buah-buahan dan memakannya.

“Maafkan Puteri, aku mengganggumu, aku merasa tidak enak di ruang khusus, malah bingung disana…” katanya sambil memandangku, aku senyum dan mengangguk.

 “Ya, siapa juga yang kerasan dirumah sakit, tapi kan lumayan enak, disana ada orang-orang yang dekat dan menyayangimu. Kesehatanmu juga terjaga. ” Kataku, dia tersenyum .

“Ibunda akan kembali ke rumah sakit sektor barat – ayahanda ke hangar untuk membantu menyelesaikan pembuatan Valxz V – Sardxz juga pergi bersama pangeran Ddxz untuk belajar seluk beluk Valxz – aku jadi sendirian disana. Aku minta kesini karena ada engkau disini, ada teman untuk bincang dan berbagi. “ memandangku minta dimengerti

“Oh iya apa itu Valxz V itu Sitxz ?” tanyaku
“Sebuah pesawat induk raksasa, mother-ship yang lebih canggih dari Vakxz kita yang sekarang. Konon pesawat itu bisa memecah jadi dua dan bisa menyatu lagi, tergantung keperluan.” Aku kurang mengerti , tapi aku cuma mengangguk.

“Pesawat itu dipersiapkan untuk menyerang musuh langsung ke planet kediaman mereka di gugusan sabuk astroid yang cukup jauh dari sini.” Aku juga mengangguk, meskipun tidak mengerti yang dimaksud.

“Pangeran Ddxz yang akan mendampingi ibunda Ratu di Valxz V – dan pangeran Sardxz yang dipercaya sebagai komandan untuk membawa Valxz mengiringi mereka.” Kupandangi Sitxz, berpikir sejenak .
“Ayo kita istirahat ,…” aku memandang Trinxz dan tersenyum

“Iya Puteri sebaiknya istirahat saja sekarang. Puteri Mmxz nanti akan memonitor setelah dari hangar, saya khawatir Puteri.” Kata Trinxz, aku mengangguk

Aku segera minum dan menuju ke peraduan, Sitxz juga mengikuti masuk ke ranjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun